PERSPEKTIF PETANI SAYUR TENTANG BIAYA LINGKUNGAN DALAM MENJAGA KAWASAN PERTNAIAN BERKELANJUTAN DI DESA WUASA
DOI:
https://doi.org/10.53625/jabdi.v3i6.6777Keywords:
Biaya lingkungan, KeberlanjutanAbstract
Biaya lingkungan untuk keberlanjutan perkebunan sayur di Desa Wuasa masih dalam proses pengembangan perluasan lahan. Namun, sampai saat ini dari sisi keberlanjutan untuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan sudah berjalan atau proses berkelanjutan menuju keberlanjutan. Aspek sosial mempunyai dampak yang positif, artinya lapangan kerja terbuka lebar. Aspek ekonomi, secara umum dengan adanya perkebunan sayur dapat meminmalisir kemiskinan. Aspek lingkungan, sampai saat petani sayur sudah berusaha semaksimal mungking untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia, dan beralih ke pupuk organic. Secara keseluruhan dengan biaya lingkungan mampu meminimalisir dampak lingkungan yang merugikan masyarakat di Desa Wuasa dan sekitarnya
References
Anshari, S., Bell, J.,Klammer, T and Lawrence, C, 1997. Measuring and managing Environmental Costs, Irwin, Chicago, II.
Balley E. paul, 1991. Full Cost Accounting for Life Cycle Costs-A Guide for Engineers and Financial Analysits,. Environmental Finance, Spring.
Bringer, R.P. and D. M. Benforado, 1994. Pollution Prevention and Total Quality Environmental Management, Journal of Economic Perspective.
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi kedelapan, Buku 2 Yogyakarta: Graha Ilmu
Irawan, Agus Bambang, 2001. Analisa Kemungkinan Penerapan Environtmental Costing di Indonesia, Lintasan Ekonomi, Vol.XVIII, No. 1, Januari.
Matteo Brunelli (2015), Introduction to tha Analytic Hierarchy Process. Dept. of Mathematics & Systems Analyisis. Aalto University Finland.
Sahid, 2002. Akuntansi Lingkungan: Info Jakstra Good Governance, Pemeriksa, No. 86.
Stoian, M. (2003) - Ecomarketing, Bucureşti, Ed. ASE
Sustainability Reporting Guidelines. 2000-2011 Versi 3.1