GERAKAN PENCEGAHAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA MELALUI EDUKASI PADA MASYARAKAT DI DESA PASAR SELUMA KABUPATEN SELUMA PROVINSI BENGKULU
Keywords:
Kader, Kesehatan, Media, StuntingAbstract
Keterlibatan kader dalam penanganan stunting harus dibekali dengan pengetahuan yang baik serta sikap yang positif dalam pencegahan stunting. Salah satu strategi untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap adalah dengan adanya pelatihan kader. Tujuan pengabdian untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kader dalam mencegah stunting melalui edukasi berbasis media. Metode pelatihan dengan memberikan pengetahuan dan melatih kader dalam memberikan edukasi dan informasi terkait pencegahan stunting pada masyarakat berjumlah 25 orang. Hasil pengabdian, pretest didapatkan peserta memiliki pengetahuan rata-rata Cukup sebesar 82% dan memiliki sikap sebagian besar kurang (58%) . Evaluasi tahap pertama menunjukan bahwa pengetahuan peserta meningkat rata-rata Baik (94%), dan hasil evaluasi tahap kedua tentang sikap, rata-rata sikap kader kesehatan dalam upaya mencegah stunting meningkat (96%). Sebelum diberikan demonstrasi menunjukan nilai rata-rata 68, dan setelah peserta diberikan edukasi dan melakukan redemonstrasi hasil menunjukan peningkatan keterampilan baik, rata-rata 85.
References
Agustina, A. 2015. Faktor-faktor Risiko Kejadian Stunted pada Balita (24-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosial Palembang Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
AL – Rahmad Ah, Miko A, Hadi A. 2013. Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Eksklusif, MP-ASI, Status Imunisasi, Dan Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasawakes. 6(2) : 169 – 184.
Apriluana, G., & Fikawati, S. 2018. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.
Aritonang I. 2020. Mengoptimalkan Peran Posyandu Menekan Stunting. Makalah Pada Seminar Nasional 1000 Hari Pertama Untuk Negeri. 21 April 2012. Yogyakarta : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes.
Arnawa, dkk. 2018. Gizi Rumah Tangga dan Pengolahan Makanan. SCPP. Medan. Astari L D, Nasoetion A, Dwiriani C M. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6 – 12 Bulan. Media Gizi & Keluarga. 29(2) : 40 -46
Astuti, S. (2018). Gerakan Pencegahan Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Dharmakarya, 7(3), 185–188.
Atmarita. 2018. Stunting dan Kualitas Manusia Indonesia. Makalah Pada Seminar Nasional 1000 Hari Pertama Untuk Negeri. 21 April 2012. Yogyakarta : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes. Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Danaei G, Andrews KG, Sudfeld CR , Fink G , McCoy DC, Peet E, et al. Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Developing Countries : A Comparative Risk Assessment Analitysis at Global, Regional, and Country Levels. PLoS Med. 2016 Nov 1;13(11): 8-9.
Flora R. 2021. Stunting dalam kajian molekuler. Unsri.Press; Palembang.
Hasymi Y, Purnama Y, Flora R, Angesti N. Faktor affected stunting in north Bengkulu Distrik: Qualitative study. Global medical health dan communication. 2022; 10(2); 136-143.
Hamzah, B. (2020). Menginisiasi Perilaku Positif Masyarakat Tentang Penyakit ISPA di Desa Muntoi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Pengabdian Masyarakat Al-Irsyad (JPMA), 2(1), 33–42
Imelda, Rahman.N, Nur.R. Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 2-5 Tahun di Puskesmas Biromaru. Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2018 Juli 2;1 : 40-2.
Kemkes RI. (2022). Buku Saku Hasil SSGI Kabupaten/Kota Tahun 2021.
Kemkes RI. (2023). Buku Saku Hasil SSGI Kabupaten/Kota Tahun 2022.
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13–19. https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730.
Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam. v14i1.2372
Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak, 78 (2020).