Pemetaan Pengendalian Penyakit Menular di Kabupaten Bondowoso Tahun 2022 menggunakan Local Indicators of Spatial Association (LISA)

Authors

  • Elvira Putri Hermanto Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Faldianus Karno Program Studi Statistika, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53625/jams.v1i2.6265

Keywords:

Autokorelasi Spasial, Local Indikator Spatial , Association, Penyakit Menular, Uji Moran’s I , Usia Harapan Hidup

Abstract

Usia Harapan Hidup (UHH) merupakan indikator kesejahteraan derajat kesehatan masyarakat dan sekaligus digunakan sebagai ukuran keberhasilan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Selama tiga tahun terakhir, berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur, UHH Kabupaten Bondowoso merupakan UHH terpendek dari kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur, yaitu 67,29 tahun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan UHH adalah  mengendalikan penyebaran penyakit menular. Berdasarkan Hukum Tobler, autokorelasi spasial dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular berhubungan antar lokasi yang berdekatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelompok kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Bondowoso sebagai kelompok rawan penyebaran penularan penyakit dengan menggunakan Uji Moran’s I dan Local Indikator Spatial Association (LISA). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat autokorelasi spasial secara global pada jumlah kasus DBD dan jumlah konfirmasi Covid19. Kecamatan Curahdami, Tegalampel, Bondowoso merupakan kecamatan yang masuk dalam kelompok prioritas I (rawan penularan penyakit) sedangkan kecamatan Binakal dan Taman Krocok merupakan kecamatan prioritas III (aman penyebaran penularan) untuk jumlah kasus DBD berdasarkan hasil LISA.

Downloads

Published

2023-06-27

How to Cite

Putri Hermanto, E., & Faldianus Karno. (2023). Pemetaan Pengendalian Penyakit Menular di Kabupaten Bondowoso Tahun 2022 menggunakan Local Indicators of Spatial Association (LISA). Jurnal Aplikasi Matematika Dan Statistik, 1(2), 39–48. https://doi.org/10.53625/jams.v1i2.6265