HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN JOB CRAFTING DENGAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN
DOI:
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i6.1499Keywords:
Work Engement, Efikasi Diri, Job CraftingAbstract
Schaufeli dan Bakker (Bakker, 2011) work engagement didefinisikan sebagai kondisi dimana kondisi karyawan yang positif dan memuaskan terkait pekerjaan dengan semangat, dedikasi, dan penghayatan yang dimiliki karyawan. Work engagement dikatakan penting karena karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi harus memiliki keterlibatan yang penuh dan semangat tinggi dalam menjalankan pekerjaannya untuk mendorong tumbuhnya semangat kerja dalam perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan job crafting dengan work engagement pada karyawan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi literatur review yang dilakukan dengan pengumpulan referensi dari jurnal dengan menganalisis lebih dalam. Penelitian terdahulu yang mendeskripsikan bahwa hubungan efikasi diri dan job crafting dengan work engagement pada karyawan ini saling berkaitan dan memberikan pengaruh. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaiman hubungan antara efikasi diri dan job crafting dengan work engagement pada karyawan.
References
[1] Aprilia, N & Priyatama, A, N & Satwika, P, A. (2015). Hubungan antara Self-efficacy dan Hardiness dengan Work engagement pada Anggota DPRD Kota Surakarta. 13(7), 84-85. https://jurnal.uns.ac.id/wacana/article/view/5166
[2] Baghdadi & Aliem & Alsayed. (2020). The relationship between nurses’ job crafting behaviours and their work engagement. Journal Of Nursing management. 2(29), 5-6. https://doi.org/10.1111/jonm.13141
[3] Bakker, A. B., Albrecht, S. L., & Leiter, M. P. (2011). Work engagement: Further reflections on the state of play. European Journal of Work and Organizational Psychology. 20(1), 74-88.
[4] Bakker, A.B., & Demerouti, E. (2008). Toward A Model Of Work Engagement. Journal Of Career Development International. 13(3), 209-223.
[5] Bakker, A. B., Hakanen, J. J., Demerouti, E., & Xanthopoulou, D. (2007). Job resources boost work engagement, particularly when job demands are high. Journal of educational psychology, 99(2), 274.
[6] Baumruk R., & Gorman B. (2006). Why managers are crucial to increasing engagement. Strategic HR Review. 5, 24-27
[7] Baron, R.A., & Byrne, Donn. (2003). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
[8] Cooper, P. E., & Cooper, M. (2010). Volcano and Geothermal Tourism. (P. E. Cooper & M. Cooper, Eds.) (1st ed.). London: Earthscan.
[9] Gallup. (2013). Why indonesia Must Engage Younger Workers. Diakses pada tanggal 6 Januari 2022 melalui situs https://news.gallup.com/businessjournal/166280/why-indonesia%20engageyoungerworkers.aspx?g_source=engagement+in+indonesia&g_medium=search&g_campaign=tiles
[10] Hidayat, S & Prahara S, A. (2020). Budaya Organisasi Dengan Work Engagement Pada Karyawan. Jurnal JAP (Riset Aktual Psikologi). 10(2), 235-236. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/article/view/106977/103048
[11] Libano, M.D., Llorens, S., Salanova, M., & Schaufeli, W.B. (2012).About the Dark and Bright Sides of Self-efficacy: Workaholism and Work Engagement. The Spanish Journal of Psychology. 15(2), 688-701
[12] Mahmudi, M.H., Suroso. (2014). Efikasi diri, dukungan sosial dan penyesuaian diri dalam belajar. Persona jurnal psikologi indonesia, 3(2), 183-194.
[13] Noerant, S, O. (2017). Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Work Engagement Pada Anggota Sabhara Polda Jateng Semarang. Jurnal Empati. 6(4), 356-357. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20107
[14] Olivia, S & Prihatsanti, U. (2017). Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Work Engagement Pada Anggota Sabhara Polda Jateng Semarang. Jurnal Empati. 6(4), 356. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20107
[15] Opin Enterprise Drupal. (2012). Engage vs Disenageged Employee. Diakses pada tanggal 6 Januari 2022 melalui situs https://www.opin.ca/en/article/engaged-vs-disengaged-employees
[16] Pratama, M & Puspitadewi, N, W,S. (2019). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Work Engagement Pada Karyawan PT. X. Jurnal Penelitian Psikologi. 2(6), 2-3. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/28851
[17] Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)(Edisi 16). Jakarta: Salemba Empat.
[18] Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Salanova, M. (2006). The measurement of work engagement with a short questionnaire: A cross-national study. Educational and psychological measurement, 66(4), 701-716.
[19] Tims , M., Bakker, A. B., & Derks, D. (2012). Development and validation of the job crafting scale. Journal of Vocational Behavior, 173–186.
[20] Wrzesniewski, A., & Dutton, J. E. (2001). Crafting a job: Revisioning employees as active crafters of their work. Journal Academy of Management Behavior, 26(2), 179-201.
[21] Yunara, A, A & Widawati, L & Dwarawati, D. (2019).Hubungan Perceived Organizational Support dengan Work Engagement pada Mandor di Perusahaan "X" BKPH "Y" KPH Bogor. Prodisiding Psikologi. 5(2). 988-999. http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/18825