METODE LATIHAN CROSSFIT SEBAGAI PROGRAM PEMBINAAN FISIK BULUTANGKIS
DOI:
https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i12.3815Keywords:
Latihan Crossfit, Pembinaan Fisik BulutangkisAbstract
Olahraga bulutangkis membutuhkan komponen fisik yang kompleks untuk dapat bermain dengan baik, karena dalam permainan bulutangkis atlet dituntu untuk bergerak dengan cepat dan dengan akurasi yang tinggi untuk bergerak ke depan, samping kiri dan kanan, belakang kiri dan kanan secara tiba- tiba. Sehingga hal tersebut dibutuhkan komponen fisik yang baik, diantaranya adalah daya tahan, kecepatan, kekuatan, power, kelincahan, fleksibilitas, koordinasi, dan kecepatan reaksi yang baik untuk menerima shuttlecock yang datang secara tiba-tiba. Gerakan tersebut dilakukan dalam waktu yang relatif lama, antara 45 sampai dengan 60 menit lebih dalam satu kali pertandingan. Kondisi tersebut dibutuhkan latihan yang tepat untuk mendapatkan komponen fisik yang prima dalam satu sesi latihan. Ada jenis latihan yang dalam satu sesinya memiliki berbagai unsur fisik yaitu crossfit. Latihan tersebut memungkinkan seorang pemain memiliki komponen motor ability yang kompleks. Crossfit jenis olahraga intensitas tinggi dengan system aerobik dan anaerobik, menggunakan beban tubuh ataupun alat resistance training, seperti burble, dumble, box jump, jumprope, bola medicine dan jenis alat lainnya yang dikerjakan secara individu maupun kelompok. Crossfit jenis latihan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan atlet agar komponen fisik yang menjadi tujuan bisa tercapai dengan tepat dan tidak memakan waktu relatif lama
References
Adinda Rudystina, (2021). Mengenal Latihan Crossfit dan Jenis-Jenisnya, Apakah Cocokbagi Pemula.
Sumber: https://hellosehat.com/kebugaran/kar dio/mengenal-latihan-crossfit/ (Diunduh Tanggal 26 Agusutus2022).
Afandi M.S., Wijaya F.J.M., (2022). Pengaruh Latihan Crossfit Cindy’s Cousin Terhadap Vo2max Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Rugby Universitas Negeri Surabaya. Sumber: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php /jurnal-prestasi- olahraga/article/view/44688/37958 (Diunduh tanggal 25 Agustus 2022).
Bompa, Tudor. (1999). Periodization: Theory and Methodology of Training, 4 Edition. Dubeque: Kendall/HuntPublishing Company.
CrossFit Aju, (Publish 10 Oktober 2015). Aula experimental CrossFit Aju 102015. https://www.youtube.com/watch?v=i b5fthXEdwU (diunduh 26 Agustus 2022).
Donie, (2020). Pembinaan Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis. FIK-UNP. Sumber: https://osf.io/bujx9/download (Diunduh 27 Agustus 2022).
ymfitnessindo, (2022). Apa itu Crossfit danApa Saja Latihannya? Sumber: https://gymfitnessindo.com/apa-itu-crossfit-dan-apa-saja-latihannya (Diunduh 26 Agustus 2022).
Irvan, Arifuddin Usman, Arimbi (2019). Metode Speed Play Terhadap Kapasitas Kardiorespirasi Atlet. Sumber: https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/download/8879/5158 (Diunduh 27 Agustus 2022). Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar “Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak KekayaanIntelektual” ISBN : 978-602-5554- 71-1.
Jamaludin, (2019). Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap KemampuanVo2max Atlet Porprov Tarung Derajat Lombok Timur. Volume 6 Nomor 1, Maret 2019. ISSN: 2355- 4355.
Joshua L. Elkin, Jacob S. Kammerman, Allen R. Kunselman, and Robert A. Gallo, (2019). Likelihood of Injury and Medical Care Between CrossFit and Traditional Weightlifting Participant. Journal Orthopaedic ofSports Medicine. V.7 (5); 2019 May.
Kusuma, L.S.W., Aminullah, Subakti, (2018). Pengaruh Latihan Crossfit Dengan Metode Post Terhadap Power OtotTungkai Pemain Bulutangkis PemulaPB. Ekacita Masbagik. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram. Vol. 4. No. 2 ISSN: 2355-6358.
Marcelle Dawson, (2017). CrossFit: Fitness Cult or Reinventive Institution. International Review for the Sociology of Sport.
Perdana R.P., Sugiyanto, Kristiyanto A.,(2014). Faktor Fisik Dominan Penentu Prestasi Bermain Bulutangkis. Sumber: https://media.neliti.com/media/public ations/218323-faktor-fisik- dominan- penentu-prestasi-be.pdf (DiunduhTanggal 25 Agusutus 2022).
Petr Schlegel, (2020). CrossFit Training Strategies from the Perspective of Concurrent Training: A Systematic Review. Department of PhysicalEducation and Sport, Faculty of Education, University of Hradec Králové, Czech Republic. ©Journalof Sports Science and Medicine (2020) 19, 670-680.
Sadoso Sumosardjuno, (1984). Kesehatan Olahraga. Jakarta: Grafidian Jaya.
Sajoto, M., (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi FisikDalam Olahraga. Semarang Dahara Prize.
Sigit Nugroho, (Tanpa Tahun). Metode Latihan Sirkuit (Circuit Training)Dalam Pembinaan Fisik Olahraga Bulutangkis. Dosen Pendidikan Olahraga Kesehatan Fakultas Ilmu Keolahragan Uneversitas Negeri Yogyakarta.
Soekarman, (1987). Dasar Olahraga UntukPembina, Pelatih dan Atlet. Jakarta: Inti Idayu Press. Suharjana, (2022). Latihan Ketahanan(Endurance). Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Suharno, (1993). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.
Teddy Rezki Rivanta, Apri Agus, (2019). Pengaruh Latihan Acceleration Sprint Terhadap Kecepatan Lari Jarak Pendek Atlet Atletik KabupatenPasaman. Universitas Negeri Padang.Volume 2, Nomor 1, Maret 2019.
VESPO CrossFit. Sinta-se Em Uma Aula Experimental Na Vespo CrossFit. https://youtu.be/42w9Z4Zgseg (diunduh 26 Agusutus 2022).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Cakrawala Ilmiah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.