HISTORIS DAN TANTANGAN SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DARI ERA INDUSTRI 4.0 DAN 5.0 TERHADAP PERILAKU SDM DI SMP 14 KOTA SERANG

Abstract

Era Industri 4.0 dan potensi menuju Industri 5.0 telah membawa perubahan signifikan dalam dunia kerja, termasuk di bidang pendidikan. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi teknologi dan proses industri, tetapi juga memengaruhi perilaku dan keterampilan yang dibutuhkan oleh sumber daya manusia (SDM). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan historis dari era Industri 4.0 ke 5.0 dan dampaknya terhadap perilaku SDM di SMP 14 Kota Serang.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap para guru dan staf administrasi SMP 14 Kota Serang. Partisipan dipilih berdasarkan kriteria pengalaman dan peran mereka dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh era industri 4.0. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola-pola utama terkait adaptasi SDM terhadap perubahan ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDM di SMP 14 menghadapi berbagai tantangan dalam mengadaptasi diri terhadap era Industri 4.0. Tantangan utama meliputi perubahan dalam penggunaan teknologi baru dalam proses pembelajaran, perubahan paradigma dalam metode mengajar, dan peningkatan keterampilan digital. Faktor-faktor ini mempengaruhi secara signifikan perilaku dan performa SDM di sekolah tersebut.

Pembahasan menguraikan berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan adaptasi SDM terhadap era Industri 4.0. Strategi-strategi tersebut mencakup pengembangan program pelatihan yang lebih intensif dalam keterampilan digital, penyesuaian kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan industri 4.0, dan perluasan kolaborasi antara guru dan staf administrasi untuk memfasilitasi integrasi teknologi dalam pembelajaran.

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan perlunya pendekatan holistik dalam menghadapi tantangan era Industri 4.0 dan persiapan menuju era Industri 5.0 di lingkungan pendidikan. Hal ini mencakup investasi yang lebih besar dalam pengembangan profesional SDM, peningkatan infrastruktur teknologi di sekolah, dan dukungan yang berkelanjutan untuk inovasi pendidikan yang berorientasi pada teknologi.