ANALISA MORFOMETRIK TERNAK ENTOK (Cairina moschata) DI KECAMATAN AMANDRAYA KABUPATEN NIAS SELATAN
Keywords:
Cairina Moschata, Entok, Morfometrik, Nias SelatanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik morfometrik ternak entok (Cairina moschata) di Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Pengukuran morfometrik dilakukan terhadap populasi entok jantan dan betina dewasa untuk mengetahui perbedaan karakteristik fisik antara kedua jenis kelamin tersebut. Parameter yang diukur meliputi panjang leher, panjang paruh, panjang badan, panjang tulang sayap, panjang paha (femur), panjang tibia, panjang shank (tarsometatarsus), panjang jari ketiga, dan bobot badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ukuran morfometrik entok jantan lebih besar dibandingkan entok betina pada semua parameter yang diukur. Perbedaan signifikan terlihat pada panjang leher (jantan: 16,37±1,22 cm; betina: 10,31±1,08 cm), panjang badan (jantan: 25,74±0,82 cm; betina: 21,88±1,20 cm), dan panjang sayap (jantan: 27,70±1,26 cm; betina: 23±1,07 cm). Penelitian ini memberikan informasi dasar mengenai karakteristik morfometrik entok di Kecamatan Amandraya yang dapat digunakan untuk program konservasi dan pengembangan genetik ternak entok lokal di masa mendatang
References
Andersson, M. 1994. Sexual Selection. Princeton University Press, Princeton, New Jersey.
Fatmarischa, N., Sutopo dan S. Johari. 2013. Ukuran tubuh entok di tiga kabupaten Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. 8(1): 1-11.
Harahap, E.U., S. Darwati dan C. Sumantri. 2020. Karakteristik morfometrik entok (Cairina moschata) lokal di kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 8(1): 8-14.
Ismoyowati, I., Tugiyanti, E., Mufti, M., & Purwantini, D. 2018. Sexual dimorphism and identification of single nucleotide polymorphism of growth hormone gene in Muscovy duck. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 43(1): 1-8.
Johari, S., Ekastuti, D. R., & Kurnianto, E. 2013. Genetic variation in three breeds of Indonesian local ducks based on blood and egg white protein polymorphism. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 38(1): 20-26.
Sartika, T., & Iskandar, S. 2007. Mengenal Plasma Nutfah Ayam Indonesia dan Pemanfaatannya. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Soeparno. 2015. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Suparyanto, A., Martojo, H., Hardjosworo, P. S., & Prasetyo, L. H. 2018. Kurva pertumbuhan morfologi itik betina hasil persilangan Peking dengan Mojosari putih. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner, 9(2): 87-97.
Yakubu, A. 2011. Discriminant analysis of sexual dimorphism in morphological traits of African Muscovy ducks. Archivos de Zootecnia, 60(232): 1115-1123.