FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK CREAM MINYAK JAHE MERAH
Keywords:
Formulasi, Evaluasi, Jahe Merah, Stabilitas FisikAbstract
Jahe merah mempunyai efek untuk menurunkan sensasi nyeri juga meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan, penggunaan panas pada jahe merah selain memberikan reaksi fisiologis, antara lain tidak meningkatkan respon inflamasi, kandungan air dan minyak tidak menguap pada jahe berfungsi sebagai penetrasi yang dapat meningkatkan permeabilitas oleoresin menembus kulit tanpa menyebabkan iritasi atau kerusakan hingga ke sirkulasi perifer. Jahe merupakan penekan ganda biosintesis prostaglandin dan leukotrien melalui penghambatan masing-masing siklooksigenase-1,2 dan 5-lipoksigenase. Oleh karena itu, jahe dan NSAID serupa dalam menekan prostaglandin tetapi berbeda dalam menekan leukotrien. Dengan demikian, jahe dapat memiliki efek terapeutik yang sama dengan komplikasi yang lebih sedikit dibandingkan NSAID. Jahe memiliki profil keamanan yang sangat baik bila dikonsumsi dengan tepat. Analisis sistematis menunjukkan bahwa jahe memiliki profil keamanan yang lebih tinggi daripada NSAID untuk menghilangkan rasa sakit, dengan jumlah efek samping lambung yang lebih kecil dan risiko ginjal yang lebih sedikit. Jahe merah merupakan varian jahe yang memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi. Kandungan minyak atsiri pada jahe cukup tinggi yaitu sekitar 2,58-3,9% dari berat kering. Kandungan kimia gingerol dalam jahe merah mampu memblokir prostaglandin sehingga dapat menurunkan nyeri dan mual pada saat menstruasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mansur dalam (Rahmawati, Hasanuddin and Prianti, 2022) diperoleh krim yang mengandung campuran minyak jahe merah dan minyak cengkeh dapat menurunkan intensitas nyeri haid primer pada siswi SMP. Hal itu terlihat dari terdapatnya perbedaan intensitas nyeri haid yang signifikan pada pemakaian krim jam ke-3 antara nyeri haid sebelum dan sesudah pemakaian. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui optimasi formula cream manajemen nyeri dengan bahan aktif jahe merah di wilayah Jakarta Selatan. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen. Dimana dilakukan pembuatan formula dan uji formula, Sampel pada penelitian ini yaitu jahe untuk pembuatan formulasi cream dan Siswa SMA sebagai responden dalam pengujian efek cream jahe pada dismenore. Tidak ada Analisa data, karena hanya melihat stabilitas fisik cream
References
Ariyanti, K. S., Sariyani, M. D. and Winangsih, R. (2022) ‘Terapi Non Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri Haid pada Remaja di Tabanan’, Jurnal Kebidanan Malakbi, 3(2), p. 58. doi: 10.33490/b.v3i2.612.
Azkiya, Z., Ariyani, H. and Setia Nugraha, T. (2017) ‘Evaluasi Sifat Fisik Krim Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) Sebagai Anti Nyeri’, Journal of Current Pharmaceutica Sciences, 1(1), pp. 2598–2095.
Bahrudin, M. (2018) ‘Patofisiologi Nyeri (Pain)’, Saintika Medika, 13(1), p. 7. doi: 10.22219/sm.v13i1.5449.
Chen, C. X., Barrett, B. and Kwekkeboom, K. L. (2016) ‘Efficacy of Oral Ginger (Zingiber officinale) for Dysmenorrhea: A Systematic Review and Meta-Analysis’, Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, 2016. doi: 10.1155/2016/6295737.
Intiyaswati, I. (2022) ‘Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada Remaja Putri’, Jurnal Kebidanan, 11(2), pp. 1–7. doi: 10.47560/keb.v11i2.375.
Lumape, A. A., Gobel, I. and Gansalangi, F. (2018) ‘Gambaran Tindakan Keperawatan Penatalaksanaan Nyeri Berrdasarkan Persepsi Pasien Di Ruang Perawatan Blud Rsu Liun Kendage Tahuna’, Jurnal Ilmiah Sesebanua, 2(1), pp. 8–13.
Mayasari, C. D. (2016) ‘The Importance of Understanding Non-Pharmacological Pain Management for a Nurse’, Jurnal Wawasan Kesehatan, 1(1), pp. 35–42.
Natalia, L., Hosea J. E., Erladys M.,(2020) ‘Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Pisang Goroho (Musa acuminafe L.) konsentrasi 12.5 sebagai Tabir Surya’, Jurnal MIPA 9 (2), pp 42-46.
Negara, N. W. W. P. et al. (2021) ‘Effect of varash oil to decrease menstrual pain in primary dysmenorrhea of senior high school student at Palu City’, Gaceta Sanitaria, 35(May 2020), pp. S145–S147. doi: 10.1016/j.gaceta.2021.06.010.
Pinzon, R. T. (2016) Pengkajian Nyeri, Buku pengkajian nyeri.
Rahmawati, Hasanuddin, H. and Prianti, A. T. (2022) ‘Pengaruh Pemberian Minyak Jahe Merah Terhadap Perubahan Skala NRS Dismenorhea Remaja di Wilayah Kerja Kota Makassar’, Forikes, 13(2), p. 11.
Robert T.,Mahdalena Sy., Pakaya, Priliyawati D. (2023) ‘Formulasi dan Evaluasi Stabilitas FisikSediaan cream Astaxanthin’, Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 3(1), pp117-124.
Shirooye, P. et al. (2017) ‘A clinical comparative study of oral and topical ginger on severity and duration of primary dysmenorrhea’, Research Journal of Pharmacognosy, 4(1), pp. 23–32.
Sidiq, S. J. and Sari, R. P. (2021) ‘Literature Review Efektivitas Jahe Merah Terhadap Penurunan Nyeri Pada Lansia’, Jurnal Kesehatan Midwinerslion, 6(2), pp. 85–88.
Syaputri, E. R., Selaras, G. H. and Farma, S. A. (2021) ‘Manfaat Tanaman Jahe ( Zingiber officinale ) Sebagai Obat obatan Tradisional ( Traditional Medicine )’, Prosiding SEMNAS BIO 2021, 1, pp. 579–586.