PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TUBERKULOSIS PARU (A Case Report)
DOI:
https://doi.org/10.53625/jirk.v2i8.4616Keywords:
Penatalaksanaan, Fisioterapi, Tuberkulosis ParuAbstract
Latar Belakang: Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Myobacterium tuberculosis. Bakteri tuberkulosis ditularkan melalui droplet di udara dan penularannya dapat melalui bersin atau batuk. Adanya hipersekresi dan kelainan ventilasi paru pada tuberkulosis paru menyebabkan peningkatan Respiratory Rate (RR), pengembangan otot pernapasan secara berlebih dan kelemahan kerja sangkar torak. Rehabilitasi fisioterapi perlu dilakukan pada tuberkulosis paru, diantaranya menggunakan inhalasi nebulizer, Breathing Control, Pursed Lip Breathing dan Endurance Training. Tujuan: Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada tuberkulosis paru terhadap sesak napas, peningkatan kerja sangkar torak dan peningkatan aktivitas fungsional. Metode: Studi kasus ini dilakukan pada seorang pasien tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Dungus Madiun. Problematika yang dialami pasien adalah sesak napas, penurunan kerja sangkat torak dan penurunan aktivitas fungsional. Intervensi fisioterapi yang diberikan adalah inhalasi nebulizer, Breathing Control, Pursed Lip Breathing dan Endurance Training yang dilakukan selama 2 kali/minggu selama 1 bulan. Hasil: Pemeriksaan sesak napas dengan Borg Scale menunjukkan penurunan sesak napas dari 5 menjadi 3. Penurunan kerja sangkar torak diukur dengan antropometri pada axilla dari 1 cm menjadi 1,3 cm, ICS 4 dari 1 cm menjadi 1,5 cm dan pada procesus xiphoideus dari 1,5 cm menjadi 2 cm. Pemeriksaan aktivitas fungsional dengan MMRC (Modified Medical Research Council) Dyspnea Scale menunjukkan tingkat aktivitas fungsional dari 3 menjadi 2. Kesimpulan: Intervensi fisioterapi mampu menurunkan sesak napas, meningkatkan kerja sangkar torak dan meningkatkan aktivitas fungsional.
References
Ari, A., Atalay, O. T., Harwood, R., Sheard, M. M., Aljamhan, E. A., & Fink, J. B. (2010). Influence of nebulizer type, position, and bias flow on aerosol drug delivery in simulated pediatric and adult lung models during mechanical ventilation. Respiratory Care, 55(7), 845–851. Retrieved from. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20587095.
Dharmayanti, N., Setiadi, R., & Ambar, N. (2021). Perbedaan Efektifitas Breathing Exercise dan Batuk Efektif terhadap Peningkatan Ekspansi Paru Penderita TB Paru. 16(02), 144–151.
Gabriel, Y. S. (2020). Efektifitas Pemberian Nebulizer dalam Mengatasi Masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien Tuberkulosis Paru di Ruangan Tulip RSUD Prof. Dr. W.Johannes Kupang.
Geng, S., Mullany, D., Fraser, J.F. (2008). Takotsubo Cardiomyopathy associated with sepsis due to Streptococcus pneumoniae pneumonia. Crit Care Resusc, 10(3), 231–234.
Gunawan, M.R. (2020). Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise terhadap Frekuensi Pernapasan pada Pasien Tuberkulosis di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar.
Hendriyani, W. (2019). Penatalaksanaan Nebulizer dan Segmental Breathing Exercise pada Pasien Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Paru Dungus Madiun.
Huriah, T., & Wulandari, D. (2017). Pengaruh Active Cycle Of Breathing Technique Terhadap Peningkatan Nilai VEP1, Jumlah Sputum dan Mobilisasi Sangkar Thoraks Pasien PPOK. 1(2), 44–54.
Kurnia, N., Fitri, N. L., & Purwono, J. (2021). Penerapan Fisoterapi Dada dan Batuk Efektif untuk Mengatasi Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas pada Pasien Tuberkulosis Paru. 1, 204–208.
Lusianah, S.Kp, M.Kep, dkk. (2012). Prosedur Keperawatan. Jakarta: CV Trans Info Media.
Noorhidayah, D. (2015). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Tuberkulosis Paru di RSP. Ario Wirawan Salatiga.
Rini, D.S. (2019). Pengaruh Home Based Exercise Training terhadap Kualitas Hidup Pasien TB Paru. 03, 8–12.
Rosita, U.R. (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Asma dengan Modalitas Nebulizer dan Chest Therapy di Rumah Sakit Paru Dungus Madiun.
Setiawan, F. (2018). Efektivitas Penerapan Breathing Retraining terhadap Kualitas Tidur pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Suharjana. (2007). Latihan Endurance dan Ventilasi Paru, 3(2), 149-150.
Surastini, K.R. (2019). Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Prosedur Nebulizer untuk Mengatasi Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Anak Bronkopneumonia di Ruang Cilinaya RSD Mangusada Tahun 2019.
Tahir, R., Imalia, S.A., & Muhsinah, S. (2019). Fisioterapi Dada dan Batuk Efektif sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas pada Pasien TB Paru di RSUD Kota Kendari. Health Information: Jurnal Penelitian, 11(1), 20-25. https://doi.org/10.36990/hijp.v11il.87.
Werdhani, R. A., (2002). Patofisiologi, Diagnosis dan Klafisikasi Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi dan Keluarga, 2-3.