EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS BUAH PARE (Momordica Charantia) DALAM MEMBASMI JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN PASIR BIDANG KECAMATAN SARUDIK TAHUN 2021
Keywords:
Pare, Aedes Aegypti, PestisidaAbstract
Larvasida secara kimia merupakan pilihan terbaik yang digunakan dalam situasi dimana penyakit dan survailens dengan kemungkinan KLB (kejadian luar biasa) yang tinggi. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu pengetahuan penggunaan pestisida nabati menjadi salah satu alternatif. Pestisida nabati biasanya di peroleh dari bahan dasar tumbuhan, salah satu tumbuhan yang bisa digunakan yaitu Pare. Tanaman Pare (Momordica Charantia) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai insektisida. Pare mengandung beberapa senyawa aktif yaitu glikosida, triterpenoid, metaboli, flavonoid, karantin, resin, steroid, saponin, dan alkaloid yang terdapat dalam buahnya yang berfungsi sebagai anti mikroba dan insektisida.
References
Achmadi. 2011. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: Rajawali pers.Adifian, dkk. 2013. “Kemampuan Adaptasi Nyamuk Aedes aegypti dan Aedesalbopictus dalam Berkembang Biak Berdasarkan Jenis Air”. [Artikel Karya Ilmiah]. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Makasar: Universitas Hasanudin.
Agnetha, A.Y. 2008. “Efek Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes Sp”. (Online). Jurnal. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Indonesia.
Anas Syah. 2011. Obat Herbal Luar Biasa. CV. Pustaka Agung Harapan
Arsin, A. A. 2013. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Makasar Masagena Press
Bisset JA, Marin R, Rodriguez MM, Severson DW, Ricardo Y, French L, Diaz M, Perez O. Insecticide resistance in two Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) strains from Costa Rica. Journal of Medical Entamology. 2013 Mar, 50(2): 352-361.
Cania, E, Setyaningrum, E. 2013. “Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun
Legundi (Vitex trifolia) Terhadap Larva Aedes aegypti”. Medical Journal of Lampung University, vol.2, no.4, hlm. 52–60.
Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta : Puspa Swara.
Depkes R.I. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Kendari; 2016 Gama, Zulfaidah ;Yanuwiadi, Bagyo ; Kurniati, Handayani. 2011“Strategi Pemberantasan Nyamuk
Alami, Restu dan Retno andriyani.2016.Tindakan Pencegahan malaria Di desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.Jurnal promkes.Vol.4 No.2 Aman lingkungan : Potensi Bacillus Thuringiensis Isolat Madura Sebagai Musuh Alami Nyamuk Aedes agypti”. Jurnal (1) 6-7. 45
Ginanjar. G. 2008. Demam Berdarah : A Survivai Guide. Yogyakarta: World
Health Organization. Dengue and Dengue Haemorragic Fever, Revised May Hoedojo, R. 1993. Parasitologi Kedokteran. Edisi Ke-2. Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. Jakarta
Istianah, MA, Utami, WS, Ameliana, L. 2013. “Efektifitas Biolarvasida Minyak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix) Terhadap Larva Instar III Nyamuk Aedes aegypti”. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Kumayah, Umi. 2011. “Perbedaan Larva Aedes aegypti di Container Dalam Rumah Di Kelurahan Rawasari dan Cempaka Putih Barat”. Jakarta.
Penelitian. Kuswiyanto. 2016. Buku Ajar Virologi Untuk Analis Kesehatan. Jakarta :EGCLolytasari.2008.ManfaatPare.http://perpustakaankedokteran.wordpress.c om/category/khasiat-buah-buahan/ (12 Desember 2008
https://ejournal.unair.ac.id/PROMKES/article/viewFile/7652/4528. Diakses tanggal 11/11/2019