PEMANFAATAN TANAMAN SERAI SEBAGAI LOTION TERHADAP PENCEGAHAN MALARIA DI KELURAHAN HAJORAN TAHUN 2020

Authors

  • Lely Desi Uli Basana STIKes Nauli Husada

Keywords:

Tanaman serai, Lotion, Nyamuk Malaria

Abstract

Repellent adalah bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi manusia dari gigitan nyamuk bila dioleskan ke permukaan kulit. Salah satu bahan alam yang berpotensi sebagai repelan adalah tanaman serai (Cymbopogon nardus L.) dengan kandungan senyawa utama sitronellol dan geraniol. Serai diformulasikan kedalam sediaan lotion. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat lotion dari tanaman serai serta menguji karakteristik, stabilitas, dan daya proteksi terhadap gigitan nyamuk. Formula lotion yang telah terbentuk kemudian diuji dengan mengukur uji daya terima 10 panelis denganparameter warna, tekstur, aroma, dan rasa lengket dikulit. Uji efektivitas melalui uji daya proteksi dengan menggunakan nyamuk hidup secara langsung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sediaan lotion sereh memiliki karakter sensori dengan warna, aroma, tekstur, dan konsistensi yang baik. formula lotion yang dihasilkan memiliki tingkat penerimaan diatas 60% pada uji organoleptik. Formula sediaan lotion memiliki daya proteksi terhadap gigitan nyamuk tertinggi sebesar 85,33% dan formula tersebut juga tidak memberikan efek iritasi.

References

Alami, Restu dan Retno andriyani.2016.Tindakan Pencegahan malaria Di desa Sudorogo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo.Jurnal promkes.Vol.4 No.2 https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/viewFile/7652/4528. Diakses tanggal 11/11/2019

Ayu,M.Y (2014).Tepung Sereh sebagai obat Nyamuk Bakar. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Badan Pusat Stastistik (BPS). 2020.Ringkasan Metadata Kegiatan Statistik Sektoral dan Khusus Provinsi Sumatera Utara.

Barnard. 2000. Repellents and toxicants for personal Protection. Florida : Global Collaboration For development of pesticides for public Health (GCDPP) WHO.

CDC. (2018a). Malaria Parasite. Diakses tanggal 3 Agustus 2018, dari http://www.cdc.gov/malaria/about/biology/parasites.html

DepKes RI. 2004. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Jakarta.

Dessy Triana, Elvira Rosana, R. A. (2017). Unnes Journal of Public Health. 6(2).

Dewi.R.K.2012. Studi Awal Pemanfaatan Minyak Biji Mangga sebagai bahan pembuatan Lotion.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2018a). Laporan Surveilans Malaria tahun 2013 – 2017. Medan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.2020. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit . Medan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019.

Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia.2014.Statistik Perkebunan Indonesia Tanaman Semusim, Akar wangi, Jarak Kepyar dan Tanaman Penghasil Serat.Penerbit Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia,Jakarta.

Ecoforpest,2021. Cara Membuat Lotion Antinyamuk dengan serai

Emmyzar dan Muhammad, H. 2002. Budidaya Serai Wangi (Cymbopogon nardus L). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 22 p. Hobir. 2002. Seraiwangi unggulan Balittro. Majalah.

Everett, J. 2006. Paten No. US20060182775A1. Amerika Serikat

Fitriany,J. & Sabiq, A. 2018. Malaria.Journal Averrous.4(2).2-5

Guenther, E. , Minyak atsiri. Diterjemahkan oleh Ketaren, R.S., dan Mulyono, R., Jilid IIIA, Jakarta, UI Press, 1990; 5

Harijanto, P.N., Agung, N, & Carta A. G. (2016). Malaria dari molekuler ke klinis. (Edisi ke-2). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Kemenkes. (2011). Epidemiologi Malaria.

Kementerian Kesehatan RI. (2014a). Pedoman Pengendalian Vektor Malaria. Diakses dari https://drive. google.com/file/d/0BxNNPzsAPw_gY1p1N3NHRjZVb28/view

Kementerian Kesehatan RI. (2014b). Laporan Malaria Indonesia 2014. Diakses dari https://drive.google.com/ file/d/0BxNNPzsAPw_gRlFfVmJTU0JqbDg/view

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Pedoman Manajemen Malaria. Diakses dari https://drive.google.com/file/d/0BxNNPzsAPw_gQUlEb2lDTi1CTnM/view

Kementerian Kesehatan RI. (2017a). Petunjuk Teknis Penyelidikan Epidemiologi Malaria dan Pemetaan Wilayah Fokus (Daerah Eliminasi dan Pemeliharaan). Diakses dari https://drive.google.com/file/d/0BxNNPzsAPw_gWm1selFsR2trLTQ/view

Kementerian Kesehatan RI. (2017b). Buku Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria. Diakses dari https://drive.google.com/file/d/1O4jQRvjp6P57-pvA_56crkj78ctyXqN d/view

Khoirotunnisa, M., 2008. Aktifitas Minyak Atsiri Daun Serai Wangi Cymbopogon nardus (L.) Randle Terhadap Pertumbuhan Malassezia Furfur invitro dan Identifikasinya dan sebagai penghalau nyamuk Aedes aegypti. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Nakahara, K., Alzoreky, N.,Yodhihashi, T., Nguyeng, H.T.,2003. Chemical Compositioand antifungal activity of essential oil from Cymbopogon nardus (Citronella grass). JARQ. 37 249-252.

Marwati,Siti.2011.Pengenalan dan Pelatihan Budidaya Tumbuhan Anti Nyamuk Di Kelompok PKK Kricak Kidul Tegal Rejo Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Kimia.Universitas Negeri Yogyakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Tatalaksana Malaria.

Pusdatin Kemenkes RI. 2016. Pusat data dan informasi Malaria

Rahmah.2014. Aktifitas anti Oksidan Ekstrak Etanol daun serai ( Cymbopogon Ciratus) Dan Potensinya sebagai Pencegah Oksidasi Lipid. IPB, Bogor

Rieger,M.1994.Emulsi.Di dalam: Lachman et al.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri.Ed ke-2.Suyatmi S, penerjemah. Jakarta: UI Press.Terjemahan dari Theory and Pharmacy Practical Industry.Ed ke-2

Sinaga, B. J. (2018). Pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap kejadian malaria endemik dengan analisis spasial di kabupaten batu bara tahun 2017 (Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan). Diakses dari http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/ 12345678 9/10011/167032108.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Susilowati, S. D. (2018). Insiden Malaria , Penunjang Diagnostik , dan Hubungannya dengan Curah Hujan di Kecamatan Golewa Selatan , Ngada , NTT periode Oktober 2014 – April 2016. 9(1), 172–176. https://doi.org/10.1556/ism.v9i2.276

Sutarto, Eka.C. 2017.Faktor Lingkungan,Perilaku dan Penyakit Malaria.Jurnal AgromedUnila. Volume 4. Nomor 1

Sutarto. (2017). Faktor Lingkungan , Perilaku dan Penyakit Malaria Environmental Factors , Behavior and Malaria Disease. 4, 173–184.

Tora,N.2013. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Serai Merah. Jakarta

World Health Organization. (2018). World Malaria Day 2018: Ready to beat malaria. Diakses 12 April 2018 dari http://www.who.int/malaria/media/world-malaria-day-2018/en/

WHO, 2014. Word Malaria Report.:WHO Library Cataloguing-in-Publication Data

Yuniarsih, Eka. 2010. Uji Efektivitas Losion Repelan Minyak Mimba Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Universitas Islam Jakarta

Zohra. (2019). Klasifikasi Wilayah Provinsi Aceh Berdasarkan Tingkat Kerentanan Kasus Malaria Tahun 2015 – 2018 Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Klasifikasi Wilayah Provinsi Aceh Berdasarkan Tingkat Kerentanan Kasus Malaria Tahun 2015 – 2018. (April). https://doi.org/10.14710/jkli.18.1.25-33

Downloads

Published

2022-04-27

How to Cite

Lely Desi Uli Basana. (2022). PEMANFAATAN TANAMAN SERAI SEBAGAI LOTION TERHADAP PENCEGAHAN MALARIA DI KELURAHAN HAJORAN TAHUN 2020. Journal of Innovation Research and Knowledge, 1(11), 1555–1564. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/6894

Issue

Section

Articles