SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN KESEHATAN DI DESA CRANGGANG KECAMATAN DAWE KUDUS

Authors

  • Niken Wahyu Hidayati Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja
  • Ahmaniyah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja
  • Sri Yunita Suraida Salat Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja
  • Maulana Widi Andrian Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja
  • Sitti Sarti Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja
  • Puput Kurnia Sari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja

Keywords:

Sunat Perempuan, Perspektif Budaya, Kesehatan

Abstract

Latar belakang : Praktik sunat perempuan masih dilakukan oleh tenaga medis maupun non medis di Indonesia. Persepsi masyarakat tentang sunat perempuan didasari oleh tradisi masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun, pendapat para ulama, ahli kesehatan maupun akademik.

Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu tentang sunat perempuan di desa Cranggang kecamatan Dawe Kudus.

Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Jumlah partisipan terdiri dari 4 partisipan sunat perempuan di Bidan dan 3 partisipan sunat perempuan di Dukun Setempat.

Hasil : Hasil wawancara mendapatkan keterangan tentang persepsi ibu terhadap sunat perempuan merupakan segala prosedur, baik menggores maupun melukai bagian alat kelamin perempuan, baik didasari oleh perintah agama Islam, budaya, turun-temurun dari orang tua agar tidak menimbulkan penyakit dan kemandulan, serta alasan non medis lainnya. Sunat perempuan tidak memberikan kegunaan dalam kesehatan dan dilakukan pada anak perempuan usia 0-3 tahun oleh bidan desa maupun dukun setempat. Alat yang digunakan untuk menyunat dan cara penyunatan berbeda antara bidan dan dukun bayi.

Simpulan: Sunat perempuan hanyalah merupakan sebuah tradisi/budaya masyarakat dimana tindakan tersebut tidak memiliki manfaat dan dasar kesehatannya.

References

Alradie-Mohamed, A., Kabir, R., & Arafat SY. Decision-making process in female genital mutilation: a systematic review. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(10):3362.

Earp, B. D., & Johnsdotter S. Current critiques of the WHO policy on female genital mutilation. Int J Impot Res. 2021;33(2).

Sulahyuningsih, E., Daro, Y. A., & Safitri A. Analisis Praktik Tradisional Berbahaya: Sunat Perempuan sebagai Indikator Kesetaraan Gender dalam Perspektif Agama, Transkultural, dan Kesehatan Reproduksi di Kabupaten Sumbawa. J Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan. 2021;12(1):134–48.

Sulistyawati, F., & Hakim A. Sunat Perempuan di Indonesia: Potret terhadap Praktik Female Genital Mutilation (FGM). J Hawa Stud Pengarus Utamaan Gend dan Anak. 2022;4(1):31–8.

Handayani E. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Sunat Perempuan Di Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kota Banjarbaru. Jidan J Ilm Kebidanan. 2022;2(1):68–76.

Heryani, N., Herinawati, H., & Diniyati D. Tradisi dan Persepsi Tentang Sunat Perempuan di Desa Sukamaju Kabupaten Muaro Jambi. Jambura J Heal Sci Res. 2020;2(1):1–11.

Downloads

Published

2024-01-26

Issue

Section

Articles