MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM KIA TERHADAP STUNTING DI UPT PUSKESMAS PORIAHA KABUPATEN TAPANULI TENGAHTAHUN 2023
Keywords:
Program KIA, StuntingAbstract
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi di masa lampau dan kondisi kegagalan untuk mencapai perkembagan fisik yang diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain potong-lintang (Cross Sectional) antara variabel Independen dan Dependen, dimana pengamatan dan pengukuran seluruh variabel di lakukan pada saat yang sama atau sekaligus dalam waktu yang sama, untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang berdukungan bidan terhadap stunting di wilayah kerja Puskesmas Poriaha. Hasil dari berbagai penelitian membuktikan bahwa dukungan tenaga kesehatan sangat penting untuk mencegah kejadian stunting, sehingga diperlukan perhatian dari berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dukungan tenaga kesehatan dalam pencegahan stunting hanya 27,4% dan kejadian stunting 41,5% di Puskesmas Poriaha
References
Adriani, M, & Wirjatmadi, B., (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Effendi, R.W., & Tjahjono, E., (2000). Hubungan Antara Perilaku Coping dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Anak Pertama. Jurnal Anima, 14, hal 214-227
Ginting, P. Y. (2020). Program Penanggulangan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tangkahan Durian Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat Tahun 2018. [Skripsi, Universitas Sumatera Utara]. http://repositori.usu.ac.id/handle/12345 6789/24957.
Karolina, E.N., Ernawati, A., dan Evawany, Y., (2013). Hubungan Perilaku Kadarzi dengan Status Gizi Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Blangkejeran Kecamatan Blangkejeran Kabupaten Gayo Lues Tahun 2012. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi Vol. 2 No. 2 (2013) Hal.1-10.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Buletin Jendela Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI, ISSN 2088 – 270 X Semester I, 2018.
Lemeshow, S., Hosmer Jr, D.W., Klar, J., Lwanga, S.K., (1990). Adequacy of Sample Size in Health Studies, John Wiley & Sons, New York.
Lestari, S. (2020). Determinan Pemberian ASI Eksklusif Pada Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sepulu. [Skripsi, STIKes Ngudia Husada Madura]. http://repository.stikesnhm.ac.id/id/epr int/515/
Loya RRP, Nuryanto N. (2017). Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Journal of Nutrition College;6(1):84–95.
Melo L.P.D. (2013). Sunrise Model : A Contribution to the Teaching of Nursing Consultation in Collective Healt. American Journal of Nursing Research. 2013;1:20–3.
Munawaroh. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Pencegahan Stunting Sejak Dini di Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan. Vol. 20 No. 2, hal:231-242.
Notoatmodjo, S., (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Perry & Potter. (2010). Fundamental of Nursing. 6th ed. Elisavier: St. Lous
Purba, R. O. (2018). Analisis Implementasi Program Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif dalam Penurunan Angka Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Langkat Tahun 2018. [Skripsi, Universitas Sumatera Utara].http://repositori.usu.ac.id/handle/12345 6789/29349 .
Sewa, R. (2019). Pengaruh Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan sikap