PERAN PENTING TAHAP PERSIAPAN DALAM PROSES PENYELENGGARAAN PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA DAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA

Authors

  • Aristia Kusuma periksubmit Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta
  • Dian Kusumowardani Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta
  • Tri Wahyuni Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta

Keywords:

Tahap Persiapan, Penyelenggaraan Pelestarian, Kawasan Cagar Budaya, Bangunan Gedung Cagar Budaya

Abstract

Pelaksanaan proyek pekerjaan terkait penyelenggaraan pelestarian, terdiri atas: tahap persiapan, tahap perencanaan termasuk persetujuan (perizinan); dan tahap pelaksanaan termasuk pengawasan dan pengendalian. Dalam proses kegiatan penyelenggaraan pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Bangunan Gedung Cagar Budaya (dalam hal ini termasuk situs, kawasan, bangunan dan struktur Cagar Budaya), tim penyelenggara termasuk tim teknis dan/ atau tim pelaksana konstruksi didalamnya, sering mengabaikan peran penting tahap persiapan sebagai landasan dalam melakukan proses perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi hingga pemanfaatan berkelanjutan.  Hal tersebut, tidak jarang, menyebabkan timbulnya masalah dalam proses penyelenggaraan pelestarian secara keseluruhan; terutama terkait perencanaan teknis hingga pelaksanaan konstruksi.  Masalah yang terjadi paling sering berkenaan dengan proses penyelenggaraan yang tidak sesuai dengan kaidah pelestarian, diantaranya: banyak melakukan perubahan atau penambahan elemen baru, tidak berupaya mempertahankan keaslian, tidak dilakukan dengan hati-hati dan bertanggungjawab, tidak didasari kajian identifikasi dan studi kelayakan serta pendokumentasian, serta tidak dilaksanakan oleh tenaga ahli pelestarian yang memperhatikan etika pelestarian.  Masalah yang terjadi, karena biasanya tim penyelenggara tidak memahami proses penyelenggaraan pelestarian yang benar, kurang didukung oleh tenaga ahli pelestarian yang terampil, sering menghadapi kondisi yang tidak ideal diantaranya: keterbatasan waktu, sumber daya termasuk biaya. Mengingat pentingnya peran tahap persiapan dalam proses penyelenggaraan pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Bangunan Gedung Cagar Budaya ini, maka kita perlu memahami apa yang termasuk dalam tahap persiapan tersebut, agar kemudian dapat diimplemantasikan dalam setiap kegiatan penyelenggaraan sesuai dengan kaidah pelestarian

References

Ashworth, GJ., (1991). Heritage Planning Conservation as Management of Change, The Netherlands, Geo Press.

Republik Indonesia, (2010). UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Republik Indonesia, (2022). PP No. 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya.

Kementerian PUPR, (2021). Permen PUPR No. 19 Tahun 2021 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Cagar Budaya Yang Dilestarikan.

Badan Pelestarian Pusaka Indonesia, (2003). Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia.

Wahyu Utami, (2023). Penilaian Bangunan Cagar Budaya Studi Kasus Kota Magelang, Seminar Ilmiah Arsitektur-UMS.

Wa Ode, dkk., (2016). Manajemen Pelestarian Kawasan Kota Lama sebagai Bagian Penting Kota Pusaka Semarang.

Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR, (2022). Panduan Praktis 1: Pengantar, Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Bangunan Gedung Cagar Budaya, Bandung, BKPP-PUPR.

Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR, (2023). Panduan Praktis 2: Penyelenggaraan, Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Bangunan Gedung Cagar Budaya, Bandung, BKPP-PUPR.

Balai Kawasan Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR, (2023). Panduan Praktis 3: Pemanfaatan Berkelanjutan, Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Bangunan Gedung Cagar Budaya, Bandung, BKPP-PUPR.

Cosmological Axis of Yogyakarta Management Unit, (2023). Berkas Nominasi The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmark, Yogyakarta, Cosmological Axis of Yogyakarta Management Unit.

Cosmological Axis of Yogyakarta Management Unit, (2023). Management Plant of The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmark, Yogyakarta, Cosmological Axis of Yogyakarta Management Unit.

www.kebudayaan.kemdikbud-.go.id

Downloads

Published

2024-06-12

How to Cite

periksubmit, A. K., Dian Kusumowardani, & Tri Wahyuni. (2024). PERAN PENTING TAHAP PERSIAPAN DALAM PROSES PENYELENGGARAAN PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA DAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(1), 349–362. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/7900

Issue

Section

Articles