PENGARUH PENGOLAHAN DENGAN FAAS TERHADAP RENDEMEN, KADAR AIR DAN KUALITAS FISIK TEPUNG KULIT ARI KEDELAI
Keywords:
Kulit ari Kedelai, Limbah Tempe, FAAS, Kualitas FisikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Rendemen, kadar air dan kualitas fisik tepung kulit ari kedelai yang di olah dengan filtrat air abu sekam (FAAS). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok ( RAK ) factorial 3 X 3 dengan 3 Ulangan. Faktor pertama konsentrasi Filtrat air abu sekam (FAAS) terdiri dari F1 ; 10%, F2 ; 20 %, dan F3 ; 30 %. Factor kedua adalah lama waktu perendaman terdiri dari 3 faktor yaitu W1= 24 jam, W2= 48 jam, W3 = 72 jam.
Parameter yang diamati adalah Rendemen, Kadar Air dan kualitas fisik tepung kulit ari kedelai olahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelakuan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap rendemen, dan kualitas fisik tepung kulit ari kedelai olahan, tetapi berpengarunh nyata (P<0,05 0 terhadap kadar air tepung kulit ari kedelai olahan. Tidak ada interaksi antara filtrat air abu sekam dengan lama waktu perendaman terhadap Rendemen, kadar air maupun kualitas fisik tepung kulit ari kedelai.
References
Auza, F. A., Badaruddin, R., & Aka, R. (2017). Peningkatan nilai nutrisi kulit ari biji kedelai yang difermentasi dengan menggunakan teknologi efektivitas mikroorganisme (EM-4) dan waktu inkubasi yang berbeda. Jurnal Scientific Pinisi, 3(2), 128-134.
Ginting, 2022. KANDUNGAN NUTRISI KULIT UBI KAYU YANG DI RENDAM FAAS (FILTRAT AIR ABU SEKAM). Journal of Innovation Research and Knowledge., Vol. 1 No. 10. 1225-1232 https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/1730
Harahap, A. E., & Erwan, E. (2020). Evaluasi Nutrisi Pellet Ayam Pedaging Berbahan Kulit Ari Biji Kedelai Hasil Fermentasi Menggunakan Effective Microorganisme-4 dengan Penyimpanan Berbeda. Jurnal Peternakan, 6(2), 77-92.
Ismi RS, Pujaningsih RI & Sumarsih S. 2017. Pengaruh penambahan level molases terhadap kualitas fisik dan organoleptik pakan kambing periode penggemukan. Jurnal Ilmu Petenakan. 5 (1): 58- 63
Krisnan, R. dan S. P. Ginting. 2009. Penggunaan Solid Ex-Decanter sebagai Binder Pembuatan Pakan Komplit Berbentuk Pellet : Evaluasi Fisik Pakan Komplit Berbentuk Pellet. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 13 - 14 Agustus 2009. Hal : 480 ± 486.
Mahardika, B. K., & Hadi, Y. (2021). Analisis Perancangan Usaha Pemanfaatan Limbah Produksi Tempe di UMKM Amanah Sanan Malang. Jurnal Sains dan Aplikasi Keilmuan Teknik Industri uspa (SAKTI), 1(2), 99-110
Mani, V., & Ming, L. C. (2017). Tempeh and Other Fermented Soybean Products Rich in Isoflavones. In Fermented Foods in Health and Disease Prevention. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-802309-9.00019-4
Mirzah, M. (2006). Pengaruh Pengukusan Terhadap Kualitas Protein Limbah Udang Yang Telah Direndam Dengan Filtrat Abu Sekam. Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 11(2), 141-150.
Mursidah. 2005. Perkembangan Produksi Kedelai Nasional dan Upaya Pengembangannya di Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan: LIPI. http://isjd.pdii.lipi.go.id/ admin/jurnal/21054146.pdf(28 November 2013).
NURCAHYANINGSARI, M. (2016). Kandungan Bahan Kering, Protein Kasar dan Serat Kasar Kulit Ari Kedelai (Glycine max L. Merril) yang Difermentasi dengan Probiotik sebagai Bahan Alternatif Pakan Ikan (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Prabowo, A.Y, T. Estiasih, I. Purwatiningrum. 2014. Umbi Gembili (Dioscorea esculenta L.) sebagai Bahan Pangan Mengandung Senyawa Bioaktif. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3):129-135.
Prosiding Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika, 29-38.
Puspawati, S. W. (2017). Alternatif pengolahan limbah industri tempe dengan kombinasi metode filtrasi dan fitoremediasi. In SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH XV 2017.
Putri, A. F. L., & Bintari, S. H. (2021). Pengaruh Pemberian Pakan dengan Penambahan Overripe Tempeh terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan pada Ayam Petelur. Life Science, 10(1), 33–41.
Rohmawati, D., Djunaidi, I. H., & Widodo, E. (2015). Nilai nutrisi tepung kulit ari kedelai dengan level inokulum ragi tape dan waktu inkubasi berbeda. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 16(1), 30-33.
Rohmawati, D., Djunaidi, I. H., & Widodo, E. (2015). Nilai nutrisi tepung kulit ari kedelai dengan level inokulum ragi tape dan waktu inkubasi berbeda. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 16(1), 30-33.
Sadad, A., Asri, M. T., & Ratnasari, E. (2014). Pemanfaatan bekatul padi, bekatul jagung, dan kulit ari biji kedelai sebagai media pertumbuhan miselium cendawan Metarhizium anisopliae. LenteraBio, 3(2), 136-140.
Sani, R.N., Fithri C.N., Ria D.A., dan Jaya M.M. 2014. Analisis Rendemen dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetraselmis chuii. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(2):121-126
Sunardiyanto, E., Kumalaningsih, S., & Mulyadi, A. F. (2006). PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN TEPUNG KULIT ARI KEDELAI TERFERMENTASI TERHADAP KUALITAS KIMIA PELET LELE (SUBSTITUTIONEFFECT OF SOYBEAN FLOUR WITH FERMENTED SOYBEAN HUSK FLOUR TO CHEMICAL QUALITY CATFISH PELLETS). Malang: Universiatas Brawijaya.
Yuniarifin, H, Bintoro VP, Suwarastuti A. 2006. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Asam Fosfat pada Proses Perendaman Tulang Sapi terhadap Rendemen, Kadar Abu dan Viskositas Gelatin. Journal Indon Trop Anim Agric. 31(1) : 55-61