EFFECT OF GIVING OVERRIPE TEMPE IN RANSUM ON QUAIL EGG PRODUCTION

Authors

  • Bagus Maulana Pandia Department of Animal Husbandry, University of Pembangunan Panca Budi, Medan
  • Kurniawan Sinaga Department of Animal Husbandry, University of Pembangunan Panca Budi, Medan

Keywords:

Tempe Overripe, Ransum, Telur, Burung Puyuh

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tempe overripe dalam ransum terhadap produksi telur burung puyuh. Penelitian ini menggunakan Rancangan percobaan Acak Lengkap (RAL) non factorial yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga terdapat 20 plot kandang percobaan yang terdiri dari 5 ekor puyuh per plot nya. perlakuan yang diberikan yaitu P0: Kontrol (Ransum Komersil), P1: Ransum basal. P2: Ransum basal + Pemberian 5% tepung overripe tempe. P3: Ransum basal + Pemberian 10% tepung overripe tempe, dan P4: Ransum basal + Pemberian 15% tepung overripe tempe. Parameter yang diamati adalah Konversi Ransum, Konsumsi Ransum, Produksi telur, dan Bobot. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi berbeda nyata pada parameter produksi telur, bobot telur, dan konversi ransum sedangkan konsumsi ransum menunjukan berbeda tidak nyata (P>0,05) pada perlakuan pemberian tempe overripe pada ransum. Hasil penelitian diperoleh bahwa konsumsi ransum tertinggi terjadi pada perlakukan P3 yaitu 185,36 gram, produksi telur tertinggi pada perlakuan P3 yaitu 18,56%, bobot telur sebesar 10,65 gram, dan konversi ransum terendah pada perlakuan P3 yaitu 3.76 gram.

References

Afria, AUE., Sjofj an, O., dan Widodo, E. 2013. Effect of Addition of Choline Chloride in Feed on Quail (Coturnix coturnix japonica) Production Performance. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Amo, M., Saerang, J. L. P., Naojan, M., & Keintjem, J. (2013). Pengaruh penambahan tepung kunyit dalam ransum terhadap kualitas telur puyuh. Jurnal Zootek, 33(1), 48–57.

Asiyah, N., D, Sunarti dan U, Atmomarsono. 2013. Performa burung puyuh (Coturnix coturnix jaonica) umur 3 sampai 6 minggu dengan pola pemberian pakan bebas pilih (Free choice feeding). Animal Agricultural Journal. 2 (1): 497-502.

Astawan, M. (2020). Pengaruh germinasi kedelai terhadap komposisi proksimat dan komponen bioaktif isoflavon tempe segar dan semangit. Jurnal Pangan, 29(1), 35-44.

Astuti, S. (2008). Isoflavon Kedelai dan Potensinya Sebagai Penangkap Radikal Bebas. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Penelitian, 13(2), 241-251.

Ferket, PR., dan Gernat, AG. 2006. Factors that Affect Feed Intake of Meat Birds: A Review. Int. J. Poult. Sci, vol. 5, no. 10, pp. 905-911.

Hanafiah, K. A. 2014. Rancangan Percobaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Listyowati, E dan Roospitasari, K. 2000. Puyuh: tata laksana budi daya secarakomersial. Penebar Swadaya, Jakarta.

Mangisah, I., Estiningdriati, I., & Sumarsih, S. (2004). Konsumsi Pakan dan Produksi Telur Akibat Penggantian Tepung Ikan dengan Tepung Pupa Dalam Ransum. Jurnal Indonesian Trop. Anim. Agric, 29(1), 39-43.

Mani, V., & Ming, L. C. (2017). Tempeh and Other Fermented Soybean Products Rich in Isoflavones. In Fermented Foods in Health and Disease Prevention. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0- 12-802309-9.00019-4

Maknun, L., Kismiati, S., & Mangisah, I. (2015). Performans produksi burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) dengan perlakuan tepung limbah penetasan telur puyuh. Jurnal IlmuIlmu Peternakan, 25(3), 53–58.

Panjaitan, I. Anjar, S dan Yadi, P. 2012. Suplementasi tepung jangkrik sebagai sumber protein pengaruhnya terhadap kinerja burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Ilmiah IlmuIlmu Peternakan. 15 (1): 8-14.

Rasyaf, M. 2003. Memelihara Burung Puyuh. Yogyakarta: Kanisius.

Sa’diyah, H., Anggraeni, A., & Sudrajat, D. (2017). Performan Produksi Itik Alabio (Anas Plathyrynchos Borneo) yang diberi Ransum Komersil dengan Tambahan Kromium (Cr) Organik. Jurnal Peternakan Nusantara, 2(2), 55-60.

Tarigan, S. J. B. (2008). Pemanfaatan tepung keong mas sebagai substitusi tepung ikan dalam ransum terhadap performans kelinci jantan lepas sapih (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).

Usman, B. A., A. U. Mani, A. D. El-Yuguda, Dan S.S. Diarra. 2008. The effect of suplemental ascorbic acid on the development of newcastle disease in japanese quail exposed to high ambient temperature. International Journal of Poultry Science 7(4): 328-332.

Utomo, D. M. (2017). Performa Ayam Ras Petelur Coklat Dengan FrekuensiPemberian Ransum Yang Berbeda. Aves: Jurnal Ilmu Peternakan, 11(2),33.

Vali, N. 2008. The japanese quail: A Review. Int. J. Poultry Sci. 7 (9): 925-931.

Wheindrata. 2014. Panduan Lengkap Beternak Burung Puyuh Petelur. Yogyakarta: Lily Publisher.

Wuryadi, S. (2011). Buku Pintar: Beternak & Bisnis Puyuh. AgroMedia.

Yuwanta, T., 2007. Telur dan Produksi Telur. Universitas Gadjah Mada Press.Yogyakarta.

Downloads

Published

2024-09-04

Issue

Section

Articles