PENGARUH PERENDAMAN DAGING PUYUH DALAM BERBAGAI KONSENTARSI EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L) TERHADAP pH, DAN UJI ORGANOLEPTIK
Keywords:
Belimbing Wuluh, Organoleptik, pH, Daging PuyuhAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perendaman daging puyuh dalam berbagai konsentrasi ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap pH dan uji organoleptik. Daging puyuh direndam dalam ekstrak belimbing wuluh dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial, dengan 4 perlakuan 5 ulangan perendaman daging menggunakan ekstrak belimbing wuluh dengan konsentrasi berbeda 20ml, 30ml dan 40ml selama 30 menit. untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakteristik pH dan kualitas sensorik (warna, aroma, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman daging puyuh dengan menggunakan ekstrak belimbing wuluh tidak berpengaruh nyata terhadap nilai Ph dan Organoleptik (P> 0.05).
References
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI. 2019. Stastistik peternakan dan kesehatan.
Nurwantoro dkk. 2012. Pengolahan Daging dengan Sistem Marinasi untuk Meningkatkan Keamanan Pangan dan Nilai Tambah. Fakultas Peternakan. Semarang : Universitas Diponegoro.
Djafar, R, RT Harmain dan FA Dali. 2014. Efektivitas belimbing wuluh terhadap parameter mutu organoleptik dan pH ikan Layang segar selama penyimpanan ruang. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(1): 23-28.
Robiyah, S. 2013. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ikan kembung (rastrelliger sp.) dalam air perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap kualitas ikan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Widiyaningsih, T. 2009. Pengaruh perendaman ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap susut masak, keempukan, dan aroma daging ayam petelur afkir. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Birk, T, AC Gronlund, BB Christensen, S Knochel, K Lohse and H. Rosenquist. 2010. Effect of organic acids and marination ingredients on the survival of Compylobacter jejuni on meat. Journal Food Protect, 73(2): 258-265
Tinneke, D, JM Ilza dan R Karnila. 2018. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman berbeda larutan belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L) terhadap kandungan logam berat (Pb dan Cd) pada kijing (Pilsbryoconcha exilis). Journal Science Agricultural, 2(1): 7-9
Djafar, R, RT Harmain dan FA Dali. 2014. Efektivitas belimbing wuluh terhadap parameter mutu organoleptik dan pH ikan Layang segar selama penyimpanan ruang. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(1): 23-28.
Muzaifa, M. 2013. Perubahan karakteristik belimbing wuluh selama fermentasi asam sunti. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 5(2): 7 11.
Sumual, MA, R Hadju, MD Rontinsulu dan SE Sakul. 2014. Sifat organoleptik daging broiler dengan lama perendaman berbeda dalam perasan lemon cui (Citrus microcarpa). Jurnal Zootek, 34(2): 139-147.
Tarantino, J. 2006. Marinades, rubs, brines, cures, and glazes. Ten Speed Press. California.
Soeparno. 2011. Ilmu dan teknologi daging. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta.
Maghfiroh, M., K.D. Ratna., dan S. Edy. 2016. Pengaruh konsentrasi dan lama perendamanekstrak kulit nanas terhadap kualitas fisik dan kualitas organoleptik daging bebek petelur afkir. Jurnal Ternak, 8(1): 1-11.
Pratiwi, N.K.E.T., N.L.P Sriyani., dan A.A.P.P. Wibawa. 2021. Populasi Total Plate Count (TPC) dan kualitas fisik daging Sapi Bali dengan marinasi menggunakan ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Journal of Tropical Science, 9(2): 337-351.
Murliana, B., Rastina., Ismail., T. Nurliana., T. R. Armansyah., dan A. Dwinna. 2018. Physical quality and organoleptik of beef added with curry leaf (Murraya koenigii) infuse. Jurnal Medika Veterinaria, 12(2):133-140.
Steel, RGD dan JH Torrie. 1995. Prinsip dan prosedur statistika. Gramedia Pustaka. Jakarta.