MENATA MINDSET DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (THE NEW INNOVATION BERORIENTASI MERDEKA BELAJAR MENUJU MASYARAKAT ERA SOCIETY 5.0)
Keywords:
Mindset, Pendidikan Kewarganegaraan, Merdeka BelajarAbstract
Pendidikan selayaknya sudah menjadi perhatian utama yang harus dibenahi, salah satunya adalah membenahi kualitas guru dan paradigma pembelajarannya. Guru sebagai salah satu komponen yang penting untuk perbaikan kualitas pendidikan bertanggungjawab penuh pada perbaikan moral peserta didik. Tantangan ke depan di era society 5.0 ini tidaklah mudah, karena pengaruh dari luar terhadap perilaku peserta didik juga datang silih berganti yang dapat mengubah mindset dalam pembelajaran terutama pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Apabila guru tidak mampu menghadirkan pembelajaran yang inovatif dengan perubahan yang terjadi, maka bisa saja peserta didik tidak termotivasi untuk belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Perubahan kurikulum harus beriringan dengan perubahan kontennya. Selama ini kita masih berkutat pada hal yang substantif dan teks book (hanya pada tataran paradigmatik, dan bukan pada tataran operasional yang aplikatif. Kearah ini, maka mindset kita dalam pembelajaran perlu ditata kembali untuk pendidikan yang lebih berkeadaban. Seharusnya bukan lagi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tetapi Kehidupan Berpancasila dan Berwarganegara sebagai sebuah inovasi baru (the new innovation).
References
DAFTAR PUSTAKA
Abidah, A. et. Al.,(2020). The Impact of Covid-19 to Indonesia Education and its Relations ti the Philosophy of “Merdeka Belajar”. Studies in Philosophy of Science and Education (SiPoSE).Vol. 1. No. 1, April 2020, p. 39-49. DOI: https://doi.org/10.46627/sipose.v1i1.9
Al-Muctar. (2006). Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.
Andrew, J., Henry, S., Yudhisthira, A. N., Arifin, Y., & Permai, S. D. (2019). Analyzing the factors that influence learning experience through game based learning using visual novel game for learning pancasila. Procedia Computer Science, 157, p. 353–359. http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/
Appadurai, Arjun. (1993). Modernity at Large, Culture Dimentions of Globalization. Minnesota.
Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan (action Research). Jakarta: Depdikbud.
Djumat, Irwan & Hayun, Subhan. (2021). Internalization of Local Culture of Ternate Eroded by Globalization to Strenghthen the Character of the Nation in the New Normal Era (A Literatur Review). International Journal of Advanced Research (IJAR). 9(05), p. 917-928. DOI URL: http://dx.doi.org/10.21474/IJAR01/12924
Driyarkara, Nicolaus. (1991). Driyarkara tentang Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Drost, J. (2001). Masalah IPS dan IPS. Dalam Sindhunata (Eds). Pendidikan Kegelisahan Sepanjang Zaman. Yogyakarta: Kanisius.
Drucker, Peter. (1993). Post Capitalist Society. New York: Harper Bussines Series.
Dweck, C. S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. New York: Random Hause.
Fitriani, Desnita & Dewi, Dinie Anggraeni. (2021). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pengimplementasian Pendidikan Karakter. Jurnal Kewarganegaraan. Vol. 5 No. 2, p. 489-499. DOI: https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1840
Gall, M.D.,Gall, J.P.,& Borg, W.R. (2003). Educational Research: An Introduction. Britis Journal of Educational Studies. 32(3) 2023. https://www.researchgate.net/publication/232559864_Educational_Research_An_Introduction. http://dx.doi.org/10.2307/3121583
Hasan, Hamid, Said. (2002). “Pendidikan IPD di Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah”. Makalah pada Seminar Nasional Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung (31 Oktober 2002).
Ki Hadjar Dewantara. (1967). Bagian II A: Kebudajaan. Jogjakarta: Madjelis-Luhur Persatuan Taman Peserta didik.
Kusuma, Jaka Wijaya & Hamidah. (2020). Perbandingan Hasil Belajar Matematika dengan Penggunaan Platform Whatsapp Group dan Webinar Zoom dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemik Covid 19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 1, p. 97-106. DOI: https://doi.org/10.26877/jipmat.v5i1.5942
Lull, J. (1998). Media Komunikasi Kebudayaan suatu Pendekatan Global. A. Setiawan Abadi. Terjemahan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mayring, Philipp. (2000). Qualitative Content Analysis. Forum: Qualitative Social Research, Sozialforscung. Volume 1(2), Art. 20 June 2000. DOI: https://doi.org/10.17169/fqs-1.2.1089
Marti’in; Wicaksono, Luhur, & Purwanti. (2019). Analisis tentang Rendahnya Minat Belajar Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Vol. 8, No. 7, p. 1-8. DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v8i7.33958
Moerdiono. (1996). Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Menghadapi Era Globalisasi dan Perdagangan Bebas. Dalam Majalah Mimbar No. 75 tahun XIII.
Nurfaizah, Nadia.,Mksum, Arifin & Wardhani, Prayuningtyas Angger. (2021) Pengembangan Board Game untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol.14, No. 2, p. 122-132. DOI: https://doi.org/10.33369/pgsd.14.2.122-132
Nurgiansah, T. Heru. (2022). Pendidikan Pancasil sebagai Upaya Membentuk Karakter Religius. Jurnal Basicedu. Vol. 6 No. 4 2022, p. 7310-7316. DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3481
Ohmae, Kenichi. (2005). The Next Global Stage: Tantangan dan Peluang di Dunia yang tidak Mengenal Batas Kewilayahan. Ahmad Fauzi Terjemahan. Klaten: Intan Sejati Klaten.
Pilliang, Yasraf Amir. (2004). Dunia Yang Dilipat. Yogyakarta: Jalasutra.
Pilliang, Yasraf Amir (2006). “Antara Minimalisme dan Pluralisme Manusia Indonesia”. Dalam A. Adlin (eds). Menggeledah Hasrat Sebuah Multi Perspektif. Yogyakarta: Jalasutra.
Pitoewas, Berchah, dkk. (2021). Signifikansi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Memaksimalkan Kompetensi Warga Negara. Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Vol. 1, No. 12 Desember 2021, p. 437-446. DOI:https://doi.org/10.56393/decive.v1i12.508
Rahman, Darmawan Mas’ud. (2013). Nila Budaya dan Konflik: Sebuah Kajian Singkat Diamati dari Sudut Pandang Kekinian. Makalah Diampaikan pada Seminar Nasional di STAIN Datokarama Palu.
Sembiring, Talita et al. (2023). Tantangan Guru dalam Menerapkan Model Pembelajaran PPKn pada Kurikulum Merdeka. Jurnal Ilmiah Pendidikan (Soko Guru). Vol. 3, No. 3, p. 1-6. DOI: https://doi.org/10.55606/sokoguru.v3i3.2916
Somantri. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Dede Supriyadi & Rohmat Mulyana (ed). Bandung: Remaja Rosda Karya.
Soros, George. (1998). Toward and Global Open-Society. New York: John Wely & Sons.
Sumaatmadja, N. (2003). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Pendidikan Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. No. 20 Tahun XI, edisi Januari-Juni 2003, p. 28-35.
Supriatna, Agus., Saylendra, Nadya Putri & Sanusi, Aris Riswandi. (2024). Pengaruh Media Snakes and Leadders dalam Pembelajaran PPKn untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurnal Kewarganegaraan. Vol. 8, No 2, p. 1442-1449. DOI: https://doi.org/10.31316/jk.v8i2.6952
Suwarno, P. J. (1993). Pancasila Budaya bangsa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Syafruddin. (2002). Guru Professional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Press.
Wartoyo. (2020). Filsafat dan Ideologi Pancasila: Teori, Kajian, dan Isu Kontemporer. Surakarta: Unisri Press. https://press.unisri.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/Filsafat-dan-Ideologi-Pancasila-Teori-Kajian-dan-Isu-Kotemporer.pdf
Yusnaldi, et. al. (2023). Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 7, No. 3, p. 32175-32181. DOI: https://doi.org/10.31004/jptam.v7i3.12258
Zhu, X. D., & Liu, J. (2020). Education in and after Covid-19: Immediate Responses and Long-Term Visions. Postdigital Science and Education, 1-5. https://doi.org/10.1007/s42438-020-00126-3