PEMAKNAAN PENGALAMAN BUDAYA UTANG PADA UPACARA KEMATIAN RAMBU SOLO’ BAGI MASYARAKAT TORAJA YANG MERANTAU
Keywords:
Attitude, Debt Culture, Rambu solo, Torajan People Who MigratedAbstract
Rambu Solo' culture is a culture that has been adopted as a belief of the Toraja people. The Torajan people's understanding of the rituals at the Rambu Solo' ceremony causes families to try to carry out the Rambu Solo' ceremony by looking for large costs and being able to borrow from various sources in order to carry out the ceremony in a grand manner. This research aims to determine attitudes towards the culture of debt at the Rambu Solo' death ceremony for Torajan people who have migrated. This type of research is descriptive qualitative research. Data collection used included in-depth interview techniques. This research involved three Torajan participants who migrated and implemented a debt culture. The data organization and analysis technique that will be used is the analytical descriptive method. The results of this research show that attitudes towards debt culture at the Rambu Solo' death ceremony for Toraja people who migrate do have an impact after they leave Toraja to migrate. It can be seen from the change in thinking about debt itself, which according to them is not a good thing to do, so there is a shift in meaning in the culture of Rambu Solo'.
References
Abdurahim, A. (2015). Makna biaya dalam upacara rambu rolo. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(2), 175–184. https://doi.org/10.18202/jamal.2015.08.6014
Afriani. (2021). Tradisi utang piutang dalam ritual adat rambu solo pada masyarakat muslim Toraja Makale dalam perspektif hukum islam. http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/3417/1.
Arianti, I. (2021). Pergeseran nilai dan makna budaya tradisi rambu solo’ masyarakat Toraja di masa modern. Alliri: Journal of Anthtropology, 3(2), 2684–9925. https://1001indonesia.net/mengenal-aluk-todolo-agama-leluhur-suku-toraja/
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arrang, G. T., & Agustang, A. (2020). Pergeseran pemaknaan rumah adat tongkonan dan alang pada masyarakat Toraja. Phinisi Integration Review, 3(2), 150. https://doi.org/10.26858/pir.v3i2.14416
Arruan, S. (2023). Pemahaman unnali melo terhadap karakter orang Toraja. 2020208013.
Atmadja, A. T. (2013). Pergulatan metodologi dan penelitian kualitatif dalam ranah ilmu akuntansi. Akuntansi Profesi, 3(2), 122–141.
Azwar, S. (2005). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya, cetakan IX. Yogyakarta: Liberty
Balaba, A. N., & Najamuddin, M. (2022). Budaya dan spirit ekonomi: Studi Etos Kerja Masyarakat Toraja di Kecamatan Biring Kanaya Kota Makassar. Jurnal Kajian Sosial …, 6(2), 1–10. http://www.ejournal.tebarscience.com/index.php/JKSB/article/view/104
Danim, S (2002). Menjadi peneliti kualitatif rancangan metodologi, presentasi, dan publikasi hasil penelitian untuk mahasiswa dan penelitian pemula 29 bidang ilmu sosial, pendidikan, dan humaniora, (Bandung: Remaja Rosdakarya)
Guntara, F., Fatchan, A. & Ruja, N. (2016). Kajian Sosial Budaya. Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24
khoerul ummah. (2022). Siri' to mate: Tedong sebagai harga diri pada rambu solo' di Toraja, 3(8.5.2017), 2003–2005.
Limbong, I. (2020). Pengaruh salah satu budaya (rambu solo’) terhadap perekonomian masyarakat di Toraja Utara. In OSF Preprints. November (pp. 1–9). https://osf.io/preprints/umn6e/%0Ahttps://osf.io/umn6e/download
Lusi, R. A., & Yuwanto, L. (2020). Aspek-aspek psikologis pada prosesi rambu solo’ (Tinjauan Teori Religiusitas). Insight : Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 16(2), 336–346. https://doi.org/10.32528/ins.v16i2.2057
Marwing, A. (2011). Problem psikologis dan strategi coping pelaku upacara kematian rambu solo’ Di Toraja (Studi Fenomenologi Pada Tana’ Bulaan ). Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(2), 209–229. https://doi.org/10.18860/psi.v0i0.1552
Moleong L (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
Paganggi, R. R., Hamka, H., & Asmirah. (2021). Pergeseran makna dalam pelaksanaan upacara adat rambu solo’ pada masyarakat Toraja (Studi Sosiologi Budaya di Lembang Langda Kecamatan Sopai Kabupaten Toraja Utara). Jurnal Sosiologi Kontemporer, 1(1), 9–20
Pasande, D. S. (2013). Budaya longko’ Toraja dalam perspektif etika lawrence kohlberg. Jurnal Filsafat, 23(2), 117–133. https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/13196
Pasolang, S. A. (1972). J. Tammu dan Van Der Veen, Kamus Toraja – Indonesia (Rantepao: Yayasan Perguruan Kristen Toraja, 1972), 356. 1 1. 1–24.
Peursen, C. A. van. (2009). Strategi Kebudayaan (Edisi 19). Yogyakarta: Kanisius.
Rahman, A. (2023). Longko: harga diri berbasis etika pada masyarakat Toraja. Siwayang Journal | Volume, 2(2), 75–84. https://publish.ojs-indonesia.com/index.php/SIWAYANG
Rima, G. (2019). Persepsi mayarakat Toraja pada upacara adat rambu solo’ dan implikasinya terhadap kekerabatan masyarakat di kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja. Phinisi Integration Review, 2(2), 227. https://doi.org/10.26858/pir.v2i2.10000
Salu, P. S., Ngangi, C. R., & Sondakh, M. F. L. (2018). Persepsi masyarakat petani terhadap tradisi rambu solo/pemakaman adat di desa Marinding kecamatan Mengkendek kabupaten Tana Toraja. Agri-Sosioekonomi, 14(3), 67. https://doi.org/10.35791/agrsosek.14.3.2018.21535
Sampe, N. (2020). Rekonstruksi paradigma ekonomis dalam budaya rambu solo’ di Toraja Utara. BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 3(1), 26–43. https://doi.org/10.34307/b.v3i1.158
Sarungallo, T. (2008). Ayah anak beda warna! anak toraja kota menggungat. Yogyakarta: Tembi Rumah Budaya
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta