HUBUNGAN ANTARA EMOTION FOCUSED-COPING DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PENYINTAS BULLYING

Authors

  • Eleanora Btari Xaviera Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
  • Wahyuni Kristinawati Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Keywords:

Emotion Focused-Coping, Psychological Well-Being, Penyintas Bullying

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara emotion focused-coping dengan psychological well-being pada penyintas bullying. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan 102 orang penyintas bullying berusia 15-24 tahun, 52% perempuan dan 48% sisanya laki-laki. Jenis bullying yang paling banyak dialami adalah bullying relasional dan umumnya dilakukan oleh teman sebaya. Hasil analisis correlation product moment mengindikasikan adanya korelasi positif yang signifikan antara emotion focused-coping dan psychological well-being dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,628. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi coping yang berfokus pada emosi maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan psikologis yang dialami. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya pengembangan strategi coping berbasis emosi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis pada penyintas bullying.

References

Aji, B. C. (2020). Bullying dalam perspektif hukum pidana positif dan hukum pidana islam. (Skripsi). Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Magelang, Magelang, Indonesia.

Alam, D. (2022). Dampak tindak pidana cyber bullying terhadap korban dan pelaku ditinjau dari perspektif viktimologi dan kriminologi. Supremasi Hukum. 18(01). 11-23.

Amawidyati, S. A. G., & Utami, M. S. (2007). Religiusitas dan psychological well‐being pada korban gempa. Jurnal Psikologi, 34(2), 164-176.

Azwar, S. (2007). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Cardak, M. (2013). Psychological well-being and internet addiction among university student. The Turkish Online Journal of Educational Technology, 12(3), 134-141.

Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (4th ed.). Boston, MA: Pearson.

Davis, K., & Newstrom, J. W. (2000). Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: Gelora Aksara Pertama.

Dyson, R., & Renk, K. (2006). Freshman adaptation to university life: Depressive symptoms, stress, and coping. Journal of Clinical Psychology, 62(10), 1231-1244. doi: 10.1002/jclp.20295

Huppert, F. A. (2009). Psychological Well-being: Evidence Regarding its Causes and Consequences. Applied Psychology: Health and Well-Being, 1, 137-164. https://doi.org/10.1111/j.1758-0854.2009.01008.x

Katyana, W. (2019). Buku Panduan Melawan Bullying. Nuha Medika, 11–18.

Latifah, N. (2018). Gambaran perilaku dan dampak bullying pada korban di SD Negeri 01 ngesrep kecamatan banyumanik kota semarang. (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal and coping. Newyork: Springer Publishing Company.Inc.

Ghofar, M. (2019). Hubungan coping stress dan psychological well-being pada odha remaja di yayasan merah muda DKI jakarta. (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Jakarta).

Gredler, G. R. (2003). Olweus, D.(1993). Bullying at school: What we know and what we can do. Malden, MA: Blackwell Publishing. Psychology in the Schools, 40(6).

Nevid. (2003). Psikologi Abnormal: Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Permatasari, D. I., & Wibowo, D. H. (2024). Hubungan antara emotion focused-coping dengan psychological well-being pada guru smk swasta. Media Bina Ilmiah, 18(7), 1685-1704.

Prasetyo, A. B. E. (2011). Bullying di sekolah dan dampaknya bagi masa depan anak. el-Tarbawi, 4(1), 19-26.

Priharsari, D. (2022). Sistem informasi sebagai keilmuan yang multidisipliner. Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informasi, dan Edukasi Sistem Informasi (JUST-SI), 3(1), 1-5.

Rachmah, D. N., Zwagery, R. V., Widyawati, Munajat, R. H., & Noor, M. I. (2022). Penyuluhan ke orangtua mengenai dampak dan perilaku bullying pada anak usia dini. PLAKAT: Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat, 4(1), 71-86.

Revelia, M. (2019). Uji validitas konstruk pada instrumen Ryff’s psychological well-being scale dengan metode confirmatory factor analysis (CFA). JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia), 7(1), 8-14.

Ross, C. E., & Mirowsky, J. (1999). Disorder and decay: The concept and measurement of perceived neighborhood disorder. Urban affairs review, 34(3), 412-432.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069– 1081. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being revisited. Journal

Downloads

Published

2024-10-04

How to Cite

Xaviera, E. B., & Wahyuni Kristinawati. (2024). HUBUNGAN ANTARA EMOTION FOCUSED-COPING DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PENYINTAS BULLYING. Journal of Innovation Research and Knowledge, 4(5), 2749–2762. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/8702

Issue

Section

Articles