PEMANFAATAN TEPUNG OVERRIPE TEMPE TERHADAP KECERNAAN PROTEIN PUYUH PETELUR (COTURNIX COTURNIX JAPONICA)

Authors

  • Fadila Husna Department of Animal Husbandry, University of Pembangunan Panca Budi, Medan
  • Risdawati Br Ginting Department of Animal Husbandry, University of Pembangunan Panca Budi, Medan
  • Warisman Department of Animal Husbandry, University of Pembangunan Panca Budi, Medan

Keywords:

Kecernaan Protein, Konsumsi Protein, Puyuh, Overripe Tempe

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kecernaan protein puyuh petelur dengan pemanfaatan tepung tempe overripe. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 Ulangan. Perlakuan tepung overripe tempe terdiri dari: P0 = control, P1= 5 % tepung overripe tempe, P2 = 10% tepung overripe tempe, P3 = 15% tepung overripe tempe. Variable pengamatan dalam penelitian ini terdiri dari Konsumsi Protein, kecernaanProtein dan Rasio Efisiensi Protein. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan tepung overripe tempe berpengaruh tidak nyata (P >0,05) terhadap konsumsi protein, kecernaan protein, dan rasio efisiensi protein puyuh petelur.

References

Afria, AUE., Sjofjan, O., dan Widodo, E. 2013. Effect of Addition of Choline Chloridein Feed on Quail (Coturnix coturnix japonica) Production Performance. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Amo, M., Saerang, J. L. P., Naojan, M., And Keintjem, J. 2013. Pengaruh penambahan tepung kunyit dalam ransum terhadap kualitas telur puyuh. Jurnal Zootek, 33(1), 48–57.

Asiyah, N., D, Sunarti dan U, Atmomarsono. 2013. Performa burung puyuh (Coturnix coturnix jaonica) umur 3 sampai 6 minggu dengan pola pemberian pakan bebas pilih (Free choice feeding). Animal Agricultural Journal. 2 (1): 497-502.

Astawan, M. 2020. Pengaruh Germinasi Kedelai Terhadap Komposisi Proksimat Dan Komponen Bioaktif Isoflavon Tempe Segar Dan Semangit. Jurnal Pangan, 29(1), 35-44.

Astuti, S. 2008. Isoflavon Kedelai dan Potensinya Sebagai Penangkap Radikal Bebas. Jurnal Teknologi & Industri Hasil Penelitian, 13(2), 241-251.

Disa, A. S., Endang, S., dan Siti, H. . W. 2014. Pengaruh Tingkat Protein Ransum Terhadap Bobot Abdominal Puyuh Jantan. Journal Universitas Padjadjaran, 4(1), 1–11.

Gunawan-Puteri, M. D. P. T., Hassanein, T. R., Prabawati, E. K., Wijaya, C. H., & Mutukumira, A. N. 2015. Sensory Characteristics Of Seasoning Powders From Overripe Tempe, A Solid State Fermented Soybean. Procedia Chemistry, 14, 263-269.

Irawan, I., D, Sunarti dan L. D. Mahfudz. 2012. Pengaruh pemberian pakan bebas pilih terhadap kecernaan protein burung puyuh (Cotunix cotunix japonica). Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Animal Agliculture Journal. 1 (2): 238-245.

Kompiang, IP. 2002. Pengaruh Ragi: Saccharomyces Cerevisiae dan Ragi Laut sebagai Pakan Imbuhan Probiotik terhadap Kinerja Unggas. JITV vol. 7, no. 1, pp. 18-21. Kompiang.

Khalil, MM. 2015. Use of Enzymes to Improve Feed Conversion Effi ciency in Japanese Quail Fed a Lupin-based Diet. Thesis. The University of Western Australia.

Panjaitan, I. Anjar, S dan Yadi, P. 2012. Suplementasi tepung jangkrik sebagai sumber protein pengaruhnya terhadap kinerja burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 15 (1): 8-14.

Primacitra, YD., Sjofjan, O., dan Natsir, MH. 2014. Pengaruh Penambahan Probiotik (Lactobacillus Sp.) dalam Pakan terhadap Energi Metabolis, Kecernaan Protein dan Aktivitas Enzim Burung Puyuh. Jurnal Ternak Tropika, 15(1), 74-79

Sang, A. I. 2012. Pengembangan Produk Burung Puyuh dalam Pembuatan Aneka Lauk Pauk. September.

SNI (Standar Nasional Indonesia). 2006. Ransum Puyuh Dara Petelur (Quail Grower).

Usman, B. A., A. U. Mani, A. D. El-Yuguda, Dan S.S. Diarra. 2008. The effect of suplemental ascorbic acid on the development of newcastle disease in japanese quail exposed to high ambient temperature. International Journal of Poultry Science 7(4): 328-332.

Downloads

Published

2024-11-07

Issue

Section

Articles