PROSES PEMANENAN HASIL TANAMAN UNTUK KECUKUPAN PANGAN MAHASANTRI PENGHAPAL AL QURAN DI YAYASAN LAYAR DAKWAH
Keywords:
Harvesting, Students, Post-Harvest, Food Security, PickingAbstract
The harvesting process for each plant is different according to the time. The harvesting process to achieve maximum results is carried out by maintenance, fertilization and watering. The harvesting process for chilies, tomatoes, eggplants, pumpkins, long beans, peanuts and cassava. Harvesting is done by pulling out such as peanuts, by pulling out plants with loose soil, the pulling process is very easy to do, so that it will produce peanuts in the soil. Likewise, cassava harvesting is done by pulling out or pulling the tree trunk until the cassava fruit is also pulled. Chilies, tomatoes, eggplants, long beans and pumpkins are harvested by picking them. The fastest harvest time is tomatoes 60 days. The longest time to harvest is cassava up to 240 days. With this post-harvest, it can meet the needs of students in food
References
Masdania (2024) Persiapan Lahan Ketahanan Pangan Santri Di Markaz Penghafal Al Quran
Masdania (2024) Peningkatan Hasil Pupuk Kompos Kelompok Tani Dengan Mengaplikasikan Simosti
Masdania (2024) Persiapan Lahan Ketahanan Pangan Santri Di Markaz Penghafal Al Quran
Anomsari, S. D. dan Prayudi, B. 2012. Budidaya Tomat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Semarang.
Etti, P. dan Khairunnisa. 2009. Budidaya Tomat Dataran Rendah cetakan keempat. Penebar swadaya. Jakarta.
Andarwulan, N., Feri, K., & Herawati, D. (2011). Analisis Pangan. Dian Rakyat.
Soekarto. (1990). Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu pangan. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Sukawati. (2005). Penentuan Umur Simpan Biji dan Bubuk Lada Hitam dengan Metode Akselerasi. Institut Pertanian Bogor.
Anggraeni, N.T. dan A. Fadlil. 2013. Identifikasi Jenis Cabai (Capsicum annuum L.). Biodiversitas 1(2): 409–418.
Anwar, A., Jamsari., H. Fauza., Sutoyo., N.E. Putri., dan L. Syukriani. 2013. Uji Kebenaran Cabai Lotanbar. Laporan Tim Uji Kebenaran. Padang. Fakultas Pertanian Unand. 33 hal.
Karmana, M.H., A. Baihaki., G. Satari., T. Danakusuma., dan A.H Permadi. 1990. Variasi Genetik Tanaman Bawang Putih di Indonesia. Zuriat 1(1): 32-36.
Kirana, R., R. Setiamihardja., N. Hermiati., dan A.H Permadi. 2005. Pewarisan Karakter Jumlah Bunga Tiap Nodus Hasil Persilangan Capsicum annuum L. dengan Capsicum chinense.
Hapshoh., M. Syukur., Y. Wahyu., dan Widodo. 2016. Pewarisan Karakter Kualitatif Cabai Hias Hasil Persilangan Cabai Besar dan Cabai Rawit. J. Agron. Indonesia 44(3): 286- 291
Masdania Zurairah (2021) Pemanfaatan Hilirisasi Lahan Tanaman Serai Wangi Untuk Ramuan Minyak Atsiri Pada Saat Pendemi Covid 19
Gardjito, M. 2006. Labu Kuning Sumber Karbohidrat Kaya Vitamin A.Tridatu Visi Komunitas. Yogyakarta.
Hendrasty. H.K. 2003. Tepung Labu Kuning. Kanisius. Yogyakarta.
Igfar, A. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita Moschata)Dan Tepung Terigu Terhadap Pembuatan Biskuit. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin Makasar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JURNAL PENGABDIAN MANDIRI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.