PERMASALAHAN ANAK PENDEK (STUNTING) STUNSTING PROBLEMS (A LITERATURE REVIEW)

Authors

  • Happy Maullida Hikmah Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Nadia Widhiya Harini Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Partiwi Rahmawati Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Ziana Nurul Hikmah Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Tannia Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Laili Ifadhoh Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Koyimah Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Bayu Aqni Fadhila Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Riza Himawan Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Arief Kurniawan Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo
  • Nur Farida Unniversitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo

Keywords:

Stunting, gizi buruk

Abstract

Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia,khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting merupakan gizi buruk akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan tesrganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Namun faktanya faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2013 terjadi peningkatan anak stunting dari 36,8% pada tahun 2010 menjadi 37,2% pada tahun 2013. Selama 20 tahun terakhir, penanganan masalah stunting sangat lambat. Secara global, persentase anak-anak yang terhambat pertumbuhannya menurun hanya 0,6 persen per tahun sejak tahun 1990. WHO mengusulkan target global penurunan kejadian stunting pada anak dibawah usia lima tahun sebesar 40 % pada tahun 2025, namun diprediksikan hanya 15-36 negara yang memenuhi target tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengkaji kebijakan penanggulangan kejadian stunting dan intervensi yang dilakukan dari kebijakan tersebut.

References

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Situasi Balita Pendek. ACM SIGAPL APL Quote Quad, 29(2), 63–76. https://doi.org/10.1145/379277.312726

Kinanti Rahmadhita. (2020). jurnal ilmiah kesehatan sandi husada. hhttps://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH.

LPPM STIKes Hang Tuah Pekanbaru. (2015) .Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan) Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting (A Literature Review)

Bhutta, Z. A., Ahmed, T., Black, R. E., Cousens, S., Dewey, K., Giugliani, E., … Shekar, M. (2010). What works? Interventions for maternal and child undernutrition and survival. The Lancet, 371(9610), 417–440. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(07)61693-6

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (2017). Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting, 42. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Situasi Balita Pendek. ACM SIGAPL APL Quote Quad, 29(2), 63–76. https://doi.org/10.1145/379277.312726

Downloads

Published

2022-04-23

How to Cite

Happy Maullida Hikmah, Nadia Widhiya Harini, Partiwi Rahmawati, Ziana Nurul Hikmah, Tannia, Laili Ifadhoh, Koyimah, Bayu Aqni Fadhila, Riza Himawan, Arief Kurniawan, & Nur Farida. (2022). PERMASALAHAN ANAK PENDEK (STUNTING) STUNSTING PROBLEMS (A LITERATURE REVIEW). JURNAL PENGABDIAN MANDIRI, 1(4), 621–626. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JPM/article/view/1995

Issue

Section

Articles