PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA DI DESA NYATNYONO KABUPATEN SEMARANG

Authors

  • Puji Purwaningsih Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia
  • Zumrotul Chairijah Universitas Ngudi Waluyo, Indonesia
  • Izzatul Alifah Sifai Universitas Dian Nuswantoro, Indonesia
  • Nur Khasanah UPTD Puskesmas Ungaran

Keywords:

Remaja, Kesehatan

Abstract

Kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat dimulai dengan individu dapat mengelola dirinya. Usia invidu dapat mengelola dirinya dimulai saat remaja. Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual.  Masa remaja merupakan masa yang tepat untuk mendukung pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat.  Harapan remaja dapat melakukan gerakan hidup sehat supaya remaja dapat mengontrol dirinya akan status kesehatannya.

Adapun salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat khususnya remaja adalah kegiatan skrinning kesehatan berbasis Gerakan masyarakat hidup sehat.  Skrinning kesehatan ini dapat dikelola oleh remaja yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk remaja sehingga dapat diterima, sesuai, komprehensif, efektif dan efisien, Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja dalam melakukan skrinning kesehatan secara mandiri.

Metode pengabdian masyarakat ini dengan langkah sosialisasi skrinning kesehatan sederhana, pembentukan kader remaja, pelatihan kader remaja.

Hasil dari skrinning awal didapatkan data status nutrisi remaja (n=26) sebagaian besar normal, sebagian besar 55% makan sayur tiap hari, 55 % makan buah setiap hari, sebagian besar 91% remaja tidak melakukan perilaku sedentary, semua remaja tidak melakukan pemeriksaan sederhana ( cek tekanan darah tinggi, glukosa darah, asam urat dan cholesterol, lingkar perut.setelah dilakukan pelatihan remaja mengatakan betapa pentingnya mengetahui interpretasi dari setiap pengukuran, remaja mengatakan akan melakukan sendiri pengukuran-pengukuran skrinning kesehatan sederhana.

Skrinning kesehatan secara rutin merupakan program yang tertuang dalam permendagri, sehingga pelaksanaan pengisian kartu ini dapat berlagsung secara rutin dan mandiri oleh remaja, Monitoring oleh pihak puskesmas juga menjadi salah satu pendorong untuk keberlangsungan program ini

References

Alligood, M. (2006). Introduction to Nursing Theory: Its History, Significance, and Analysis. Evolution of Nursing Theories, 7(1), 2–13. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10846995

Anderson, E. T. (n.d.). community as partner theory and practice in nursing.

Berkowitz, B. (2009). Advocating for the Prevention of Childhood Obesity: A Call to Action for Nursing. The Online Journal of Issues in Nursing, 14(1), 1–9. doi:10.3912/OJIN.Vol14No1Man02

Child & Adolescent Obesity Provider Toolkit. (2008). Provider.

Dinas kesehatan kota semarang. (2014). Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.

Kulbok DNSc, RN, PHC NS-BC, FAAN, P. A., Thatcher, E., Park, E., & Meszaros PhD, P. S. (2012). Evolving Public Health Nursing Roles: Focus on Community Participatory Health Promotion and Prevention. Online Journal of Issues in Nursing. doi:10.3912/OJIN.Vol17No02Man01

Instruksi Presiden Nomer 1 tahun 2017

Depkes RI (2017). Buku Panduan Germas

Downloads

Published

2022-09-25

How to Cite

Puji Purwaningsih, Zumrotul Chairijah, Izzatul Alifah Sifai, & Nur Khasanah. (2022). PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA DI DESA NYATNYONO KABUPATEN SEMARANG. JURNAL PENGABDIAN MANDIRI, 1(9), 1631–1638. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JPM/article/view/3532

Issue

Section

Articles