PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN SENAM KAKI DIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

Authors

  • Baharuddin. K Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar
  • Muhammad Basri Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar
  • Sitti Rahmatia Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar

Keywords:

Diabetes Mellitus, Senam kaki

Abstract

Senam kaki diabetes melitus ini merupakan kegiatan atau latihan yang dilakuakn oleh masyarakat yang menderita diabetes melitus untuk membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki yang mengalami penurunan neuropati yang bias menyebabkan terjadinya luka (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Penelitian Suhertini (2016) didapatkan rata-rata nilai sensasi kaki penderita neuropati diabetik. Pada kelompok intervensi sebelum senam kaki adalah 8.61dan sesudah senam kaki adalah 5.55 berarti nilai sensasi kaki penderita neuropati diabetik mengalami penurunan sebanyak 3.061 point yang berarti keluhan neuropati mengalami penurunan. Senam kaki efektif terhadap penurunan neuropati diabetik pada penderita diabetes melitus. Penelitian yang dilakukan Sigit Priyanto(2013) menyatakan ada pengaruh kadar gula darah dan sensitivitas kaki sebelum dengan sesudah dilakukan senam kaki pada yang mengalami diabetes melitus. Target khusus yang dicapai adalah (1). Peserta PROLANIS memiliki peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan senam kaki. (2). Peserta PROLANIS  mampu mengimplementasikan senam kaki sebagai salah satu pencegahan luka pada kaki.(3) Didapatkan media dengan desain menarik tentang senam kaki. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah : (1). Melakukan sosialisasi pengetahuan dan pemahaman yang mendalam pada penderita Diabetes mellitus tentang pentingnya melakukan senam kaki,(2). Penyuluhan (3).  Pendampingan dan pelaksanaan senam kaki. (4). Evaluasi dengan melakukan penilaian secara kuantitatif tingkat pemahaman peserta PROLANIS mengenai tujuan dilakukannya senam kaki, manfaat, indikasi dan kontraindikasi serta cara melaksanakan senam kaki. Realisasi kegiatan terdiri dari dua macam kegiatan pokok, yaitu (1) Kegiatan Penyuluhan: kegiatan ini dilakukan dengan memberikan materi tentang pentingnya melakukan senam kaki bagi penderita Diabetes Mellitus (2) Kegiatan Pendampingan: kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan senam kaki dengan pemutaran vidio vidio senam kaki sesuai SOP. Dengan mahirnya melakukan senam kaki diharapkan resiko timbulnya luka kaki pada pasien diabetes mellitus dapat diminimalisasi.

References

Ardha, D. (2016).Pengetahuan Pearawat tentang Penggunaan Insulin pada Pasien Diabetes melitus Di Rs Islam Faisal Makassar. volume 1 (1). rtikel.dikti.go.id/pelatihan/index.php/pojs03/issue/download/01/28 diakses tanggal 30 januari

Anisah,Khoirul. (2013). Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum Dan Sesudah Senam Diabetes Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Persadia Rumah Sakit Sari Asih Ciputat. repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/.../1/ANISAH%20KHOIRULU FKIK.pd diakses tanggal 30 januari 2018

Brunner, & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Damayanti, S. (2015). Diabetes Mellitus & Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Fady, M. A. (2015). madu Dan Luka Diabetik. Yogyakarta: Gosyen Publishing

IDF. (2015). Online Version Of DIABETES ATLAS Seventh Edition 2015. Dipetik Januari 27, 2018, dari http://www.oedg.at/pdf/1606_IDF_Atlas_2015_UK.pdf

International Diabetes Federation (IDF). (2017), IDF ATLAS, Seventh edit www.diabetesatlas.org, di akses pada tanggal 02 Februari 2018.

LeMone, P., Burke, K., & Bauldoff, G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Medical-Surgical Nursing: Critical Thinking In Patient Care). Jakarta: EGC.

Riskesdes RI, (2013), Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf int, di akses pada tanggal 02 Februari 2018.

Rumahorbo, H. (2014). Mencegah Diabetes Melitus Dengan Perubahan Gaya Hidup. Bogor: In Media.

Sharoh, S. M., & Salmiyati, S. (2017). Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 1SlemanYogyakarta.digilib.unisayogya.ac.id/.../NASKAH%20PUBLIKASI%20Siti%20Mukhta%20Sharoh...diakses tanggal 30 januari 2018

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

Smeltzer, S., & Bare, B. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Soegondo, S., Suyono, S., Waspadji, S., Soewondo, P., Subekti, I., Semiardji, G., et al. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Bagi Dokter Dan Edukator. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Tarwoto, Wartonah, Taufiq, I., & Mulyati, L. (2016). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: CV. Trans Info Media.

WHO. (2015). Global Report On Diabetes. Dipetik Januari 27, 2018, dari http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf?ua=1

Downloads

Published

2022-11-24

How to Cite

Baharuddin. K, Muhammad Basri, & Sitti Rahmatia. (2022). PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN SENAM KAKI DIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR. JURNAL PENGABDIAN MANDIRI, 1(11), 2083–2088. Retrieved from https://bajangjournal.com/index.php/JPM/article/view/4050

Issue

Section

Articles